news
Langganan

Pemilihan Ketua OSIS Jadi Ajang Siswa SMPN 13 Solo Belajar Proses Pemilu

by Dhima Wahyu Sejati  - Espos.id News  -  Rabu, 25 September 2024 - 21:41 WIB

ESPOS.ID - Proses pemilihan ketua OSIS di SMPN 13 Solo, Selasa (24/9/2024).

Esposin, SOLO — Sebanyak 720 siswa SMPN 13 Solo mengikuti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah setempat, Selasa (24/9/2024). Pada pembelajaran P5 itu, ratusan siswa mendapatkan edukasi politik melalui Pemilihan Ketua OSIS (Pilkaos).

Kepala SMPN 13 Solo, Suparyanti, mengatakan gelar karya P5 tersebut fokus pada Pilkaos sebagai bentuk edukasi politik. Momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 kali ini dirasa tepat untuk memperkenalkan proses pemilihan pemimpin baru.

Advertisement

“Kebetulan hari ini gelar karya lebih difokuskan pada Suara Demokrasi yakni Pilkaos. Tujuannya memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa kegiatan Pemilu itu minimal seperti Pilkaos,” kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima Espos.id, Selasa (24/9/2024).

Dia ingin ketika siswa mengikuti proses Pilkaos, di kemudian hari ia juga memiliki kesadaran untuk bertanggung jawab menggunakan hak pilihnya. Sehingga transisi kepemimpinan berjalan dengan baik.

Advertisement

Dia ingin ketika siswa mengikuti proses Pilkaos, di kemudian hari ia juga memiliki kesadaran untuk bertanggung jawab menggunakan hak pilihnya. Sehingga transisi kepemimpinan berjalan dengan baik.

“Kemudian tujuan yang kedua adalah anak-anak punya rasa tanggung jawab menentukan pemimpinnya, kalau dalam hal ini masih terkait kegiatan OSIS di SMPN 13 Solo, juga lebih luas lagi,” kata dia.

Dia mengatakan pada masing-masing kelas dibuat tema yang berbeda. Kelas VII mengambil tema Bhineka Tunggal Ika, kelas VIII Suara Demokrasi, dan Kelas IX Bangunlah Jiwa dan Raganya. 

Advertisement

Membentuk Karakter Siswa

Pada gelar karya tersebut ditampilkan pakaian adat dari Indonesia. Ada juga penampilan drama musikal Roro Jonggrang dari siswa. Dia mengatakan hal itu merupakan cara untuk memperkenalkan keberagaman di Indonesia. Nilai kebinekaan dikemas melalui semua kegiatan.

“Sehingga anak-anak memiliki kesadaran bahwa Indonesia itu sangat luas dan sangat kaya akan budaya dan adat,” kata dia.

Dia berharap melalui kegiatan gelar karya tersebut bisa membentuk karakter anak. Dengan terbentuknya karakter anak yang baik, diharapkan mampu mencegah tindakan negatif seperti perundungan, kekerasan seksual, dan lainnya.

Advertisement

“Insyaallah itu bisa ditekan, karena diharapkan muncul rasa saling memahami, saling menghargai, hal-hal yang bersifat negatif bisa dihindari,” kata dia.

Wakasek Bidang Kurikulum SMPN 13 Solo, Amin Wahyu Setyadi, mengatakan P5 merupakan bagian dari pembelajaran kokurikuler. Dia mengatakan P5 berlangsung tiga kali dalam satu tahun ajaran yakni pada September, November, dan Maret (2025). 

“Proyeksinya setiap jenjang ada tiga proyek. Sementera ini yang berlangsung merupakan yang pertama,” kata dia.

Advertisement

Dia mengatakan P5 mengajarkan nilai-nilai seperti beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif. “Harapannya nilai-nilai tersebut nantinya ada di dalam diri siswa,” kata dia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif