news
Langganan

Kapal Riset TNI AL Buatan Dalam Negeri Diluncurkan

by R. Bambang Aris Sasangka  - Espos.id News  -  Rabu, 25 September 2024 - 21:26 WIB

ESPOS.ID - Kapal riset jenis bantu hidro oseanografi ocean going yang akan memperkuat TNI Angkatan Laut menjelang peluncuran di galangan kapal PT Palindo Marine, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (24/9/2024).

Esposin, BATAM – Alat utama sistem senjata (alutsista) buatan dalam negeri terus bertambah memperkuat jajaran TNI. Kali ini kekuatan TNI Angkatan Laut bakal kembali bertambah dengan peluncuran kapal riset militer berjenis bantu hidro oseanografi (BHO) ocean going buatan PT Palindo Marine di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (24/9/2024).

Seperti diberitakan di situs Kementerian Pertahanan, kemhan.go.id, program pembangunan kapal ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pertahanan dengan galangan kapal Abeking & Rassmusen, Jerman. Abeking & Rasmussen menjadi penerima dan pelaksana kontrak, sedangkan pembangunan platformnya dilakukan oleh PT Palindo Marine di bawah payung offset agreement antara Abeking & Rasmussen dengan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan.

Advertisement

Dua proses penting dalam pembangunan kapal yaitu pemotongan pelat pertama (first steel cutting) telah dilaksanakan pada 15 September 2023 dan peletakan lunas (keel laying) dilaksanakan pada 14 Desember 2023. Setelah diluncurkan, kapal tersebut akan menjalani pengerjaan penyempurnaan berupa pemasangan seluruh perangkat hidro oseanografi di galangan Abeking & Rasmussen di Jerman. Untuk itu kapal tersebut akan diangkut dengan kapal pengangkut khusus ke Jerman. Abeking & Rasmussen sebelum ini sudah menjadi pemasok dua unit kapal pemburu ranjau atau mine counter-measure vessel (MCMV) untuk TNI AL yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.

Kepala Badan Perencanaan Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan, Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Menhan Bidang Ekonomi Mayjen TNI Steverly C. Parengkuan menyebut kontrak pembangunan kapal BHO ocean going ini merupakan wujud kontribusi Kementerian Pertahanan dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri, yang pada akhirnya betujuan untuk meningkatkan laju perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Advertisement

Kapal BHO ocean going memiliki fungsi utama melaksanakan survei dan pemetaan di pesisir pantai, laut dangkal, hingga samudera, menggunakan teknologi survei beresolusi tinggi. Dengan sensor penginderaan bawah air yang canggih, kapal ini dapat melakukan penginderaan hingga menjangkau kedalaman antara 600 meter hingga 11.000 meter, sehingga sangat mendukung kegiatan pencarian objek di bawah permukaan laut, terutama dalam situasi darurat.

Untuk mendukung operasionalnya, kapal ini dilengkapi dengan geladak heli dengan kapasitas maksimum 12 ton, senjata meriam kaliber 20 mm dan senapan mesin berat 12,7 mm, serta teknologi penginderaan bawah air yang andal. Kapal ini memiliki kecepatan maksimum 16 knot, berbobot total 3.419 ton, mampu mengangkut tambahan beban sebesar 200 ton, serta kemampuan berlayar 60 hari tanpa henti dengan 90 personel menggunakan sistem penggerak hybrid.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif