news
Langganan

UKSW Mengapresiasi Harmoni dan Toleransi di Utsawa Dharmagita Tingkat Nasional

by Brand Content  - Espos.id News  -  Jumat, 12 Juli 2024 - 13:26 WIB

ESPOS.ID - Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., menghadiri pembukaan Utsawa Dharmagita Tingkat Nasional XV Tahun 2024, Selasa (9/7/2024) malam.(Istimewa)

Esposin, SALATIGA — Keanggunan Pura Mangkunegaran Solo menyambut ribuan umat Hindu dari seluruh penjuru Nusantara, Selasa (9/7/2024).

Ribuan wajah penuh semangat dan harapan berkumpul untuk menyaksikan pembukaan Utsawa Dharmagita Tingkat Nasional XV Tahun 2024, sebuah perayaan tiga tahunan yang dipenuhi dengan semangat religius dan kebudayaan.

Advertisement

Kegiatan yang berlangsung selama lima hari, (Senin-Jumat (8-12/7/2024) tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju, pejabat pusat dan daerah, serta para rektor perguruan tinggi.

Dikutip dari laman Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI, Utsawa berarti festival atau lomba, sedangkan Dharma Gita adalah nyanyian suci keagamaan. Dengan demikian, Utsawa Dharma Gita adalah festival atau lomba nyanyian suci keagamaan Hindu. Sebanyak 1.561 orang yang terdiri atas 1.324 peserta dan 237 official dari seluruh provinsi di Indonesia akan mengikuti perlombaan atau festival nyanyian suci keagamaan Hindu ini.

Advertisement

Dikutip dari laman Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI, Utsawa berarti festival atau lomba, sedangkan Dharma Gita adalah nyanyian suci keagamaan. Dengan demikian, Utsawa Dharma Gita adalah festival atau lomba nyanyian suci keagamaan Hindu. Sebanyak 1.561 orang yang terdiri atas 1.324 peserta dan 237 official dari seluruh provinsi di Indonesia akan mengikuti perlombaan atau festival nyanyian suci keagamaan Hindu ini.

Di tengah keramaian, hadir Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., yang dengan penuh kebanggaan melangkah sebagai perwakilan dari kampus yang mengedepankan toleransi dan kerukunan beragama.

"UKSW hadir di sini sebagai simbol toleransi, mendukung kegiatan yang mengangkat bagaimana dharmagita dari paramaçastra menuju paramatatva," ujarnya mengapresiasi tema yang menggambarkan perjalanan menuju kebijaksanaan sejati melalui pemahaman esensi sastra suci Hindu ini.

Advertisement

"Melalui pemahaman dan penghayatan terhadap nilai esensi sastra suci Hindu, kita akan mampu mencapai kebijaksanaan yang sejati," kata Menag Yaqut.

Ia juga menyatakan ajang ini diharapkan dapat menjadi landasan kokoh untuk generasi emas 2045, sebuah visi besar untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur pada usia satu abad kemerdekaan nanti.

Tak hanya itu, acara pembukaan ini juga dirangkai dengan peresmian Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa, yang merupakan hasil dari perjuangan panjang umat Hindu selama 12 tahun. “Ini adalah sebuah ikhtiar, sebuah upaya dari umat Hindu semua. Akhirnya hari ini akan kita resmikan bersama,” ujar Menag penuh haru.

Advertisement

Selain itu, diluncurkan pula kitab suci agama Hindu yang ramah disabilitas, menegaskan komitmen Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi toleransi, kemanusiaan, dan inklusivitas. "Akses yang setara terhadap kitab suci adalah hak dasar yang harus dipenuhi. Ini adalah wujud komitmen Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi toleransi, kemanusiaan, dan inklusivitas," tegas Menag Yaqut.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu I Nengah Duija, dalam laporannya menyampaikan bahwa pemilihan Kota Surakarta sebagai tempat penyelenggaraan bukan tanpa alasan. Menjadikan Kota Surakarta sebagai tempat penyelenggaraan Utsawa Dharmagita adalah karena di wilayah ini pernah berdiri salah satu kerajaan sebagai awal mula peradaban Hindu di Jawa.

Utsawa Dharmagita, menurutnya, adalah ajang untuk menanamkan nilai-nilai substantif agama Hindu melalui seni, dimana seni sekaligus menjadi sarana pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi. “Dharmagita adalah bagian penting dari sistem pemujaan yang tertulis dalam Kitab Suci Bhagawata Purana. Melalui kegiatan ini, kita menanamkan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang akan menjadi pondasi bagi generasi muda,” ujar I Nengah Duija.

Advertisement

Semangat toleransi dan keberagaman yang ditunjukkan UKSW di Utsawa Dharmagita Tingkat Nasional XV ini menjadi bukti nyata bahwa melalui pemahaman dan penghargaan terhadap perbedaan, kita dapat membangun Indonesia yang lebih harmonis dan inklusif.

Kegiatan ini tidak hanya memperkaya spiritualitas umat Hindu, tetapi juga menguatkan semangat kolaborasi dan kebersamaan antar umat beragama di Indonesia. Kegiatan ini merupakan wujud kontribusi UKSW dalam Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, SDGs nomor 10: Mengurangi Ketimpangan, dan SDG nomor 16 yaitu Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh.

 

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif