by Dhima Wahyu Sejati - Espos.id News - Sabtu, 27 Januari 2024 - 15:04 WIB
Esposin, SOLO — Akademi Pelayaran Nasional (APN) Surakarta menggelar prosesi wisuda ke-XVII di Hotel Adhiwangsa Solo, Sabtu (27/1/2024). Dalam wisuda itu
APN Surakarta meluluskan 85 taruna yang terdiri atas 67 taruna dari Program Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga & Kepelabuhanan dan 18 taruna dari Program Studi Manajemen Logistik.Direktur APN Surakarta, Hardi, mengatakan para taruna secara khusus disiapkan untuk menjawab tantangan dunia maritim Indonesia. Dia mengatakan ada banyak tantangan dalam pemenuhan kebutuhan jasa transportasi laut dan pengelolaan pelabuhan saat ini.
“Jumlah SDM yang menguasai teknologi kelautan sangat sedikit, fasilitas pelabuhan di pedalaman terbatas, pelabuhan pengumpul sedikit hanya berjumlah 189, jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah pulau yang ada di indonesia. Di sisi lain, belum terpadunya instansi pelayan dalam pengelolaan pelabuhan,” kata dia membeberkan sejumlah tantangan tersebut dalam sambutannya.
Untuk mengatasi kendala dan hambatan tersebut, APN Surakarta mendidik para taruna dengan berbagai cara. Seperti meningkatkan kualitas dosen melalui studi lanjut ke S3, mengikuti pelatihan, dan melakukan studi banding ke instansi pelayaran baik negeri maupun swasta.
Untuk mengatasi kendala dan hambatan tersebut, APN Surakarta mendidik para taruna dengan berbagai cara. Seperti meningkatkan kualitas dosen melalui studi lanjut ke S3, mengikuti pelatihan, dan melakukan studi banding ke instansi pelayaran baik negeri maupun swasta.
“Selain itu kami mendatangkan praktisi untuk mengajar para taruna dan taruni. Praktisi yang diundang adalah orang orang yang tahu persis tentang bagaimana cara mengelola pelabuhan,” kata dia.
APN Surakarta juga telah bekerja sama dengan perguruan tinggi baik dari dalam dan luar negeri seperti Thailand, Vietnam, China, dan Malaysia.
Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan 20 instansi pelayaran Indonesia seperti BPTD Wilayah 8 Provinsi Banten, PT ASDP Indonesia Ferry Merak Banten, Krakatau Bandar Samudera Banten, PT Indah Kiat Merak Banten, PT Pratama Galuh Perkasa Cilegon Banten, dan lainnya.
Kerja sama tersebut dimaksudkan agar penyaluran kerja para taruna lebih mudah. Hardi mengatakan 20% taruna yang diwisuda kali ini sudah bekerja. Hal ini lantaran adanya program praktek kerja selama satu semester di instansi pelayaran.
"Pada saat praktek kerja selama satu semester biasanya juga sudah ada penawaran untuk bekerja di instansi tersebut,” kata dia.
Taruna asal Ternate, Maluku Utara, Risma Gani, mengaku sedang menjalani proses masuk kerja di PT. Pelindo Ternate. Dia sempat praktik atau magang di perusahaan tersebut sebelum akhirnya dipanggil untuk wawancara kerja.