by Brand Content - Espos.id News - Senin, 19 Agustus 2024 - 06:47 WIB
Esposin, SALATIGA — Langit biru yang membentang di atas kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menjadi saksi bisu perayaan istimewa Upacara Bendera Peringatan Dirgahayu Kemerdekaan yang ke-79 Republik Indonesia, Sabtu (17/8/2024).
Dalam Upacara Bendera yang berlangsung khidmat, Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., tampil sebagai inspektur mengenakan busana adat Lampung. Upacara ini tidak hanya menjadi momen seremonial belaka, namun sebuah perwujudan dari spirit kebhinekaan yang hidup di dalam kampus ini.
Sementara itu, dibalut dalam busana adat dari Sabang hingga Merauke, para Wakil Rektor, Pengurus dan Pengawas Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW), pimpinan fakultas dan direktorat, bersama-sama dengan dosen dan tenaga kependidikan menghadirkan mozaik keberagaman yang memikat.
Tak hanya mereka, mahasiswa peserta Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2024, anggota Lembaga Kemahasiswaan (LK), serta siswa SD, SMP, dan SMA Kristen Satya Wacana turut ambil bagian dalam gelaran upacara. Tak ketinggalan, ketua RT dan RW di lingkungan UKSW juga menambah keikutsertaan upacara dari berbagai elemen.
Tak hanya mereka, mahasiswa peserta Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2024, anggota Lembaga Kemahasiswaan (LK), serta siswa SD, SMP, dan SMA Kristen Satya Wacana turut ambil bagian dalam gelaran upacara. Tak ketinggalan, ketua RT dan RW di lingkungan UKSW juga menambah keikutsertaan upacara dari berbagai elemen.
Langkah kaki yang bergema dari arak-arakan menandai dimulainya upacara kemarin. Mahasiswa baru, didampingi oleh barisan 18 Etnis UKSW dan anggota LK, memasuki lapangan dengan khidmat. Alunan musik dari Satya Simfoni Orkestra, yang terdiri dari 156 musisi, berkolaborasi dengan paduan suara Voice of SWCU, SMPK Satya Wacana, serta mahasiswa dan alumni Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), mengiringi dengan lagu-lagu perjuangan dan daerah yang membangkitkan semangat dengan simfoni yang menggema.
Bendera istimewa yang berukuran 150 x 225 cm ini, dijahit dengan tangan penuh cinta oleh Rektor, pimpinan universitas, yayasan, fakultas, LK, dan perwakilan etnis sebagai simbol persatuan untuk merawat kebhinekaan di kampus tercinta.
Dalam sambutannya, Intiyas mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas kesempatan untuk merayakan kemerdekaan ini dengan penuh kebersamaan dan semangat persatuan. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan semua unsur pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi dalam membangun “Nusantara Baru, Indonesia Maju”, sesuai dengan tema HUT ke-79 RI tahun ini.
Intiyas juga menggarisbawahi peran UKSW sebagai kampus yang "Mengasihi, Menghidupi, dan Mengayomi." Sebagai Kampus Indonesia Mini, UKSW terus menghidupkan nilai-nilai kebhinekaan dalam setiap langkahnya.
“UKSW adalah kampus yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga cinta kasih, keadilan, dan kemanusiaan,” tegasnya.
Tidak hanya itu, upacara ini juga menjadi awal dari rangkaian Dies Natalis UKSW ke-68 yang bertema "Berdampak bagi Dunia”. Sebuah tema yang mencerminkan tekad UKSW untuk terus berkontribusi dalam membangun peradaban global yang lebih baik, berlandaskan pada nilai-nilai Kristiani.
Upacara ini, dengan segala keunikannya, menjadi cerminan betapa kayanya warisan budaya yang dimiliki bangsa ini, dan bagaimana UKSW terus berupaya memelihara dan mengembangkan warisan tersebut dalam semangat kebersamaan dan persatuan. Selain itu juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 yaitu pendidikan berkualitas, SDGs 16 perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang kuat, serta SDGs 17 kemitraan untuk mencapai tujuan.