news
Langganan

Tim UKSW Rancang Ness-App, Pengukur Kualitas Sarang Burung Walet Berbasis AI

by Brand Content  - Espos.id News  -  Rabu, 14 Agustus 2024 - 13:47 WIB

ESPOS.ID - Tim peneliti UKSW menciptakan Ness App, revolusi penilaian kualitas sarang burung walet berbasis AI di Indonesia.(Istimewa)

Esposin, SALATIGA — Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, tim peneliti Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menciptakan inovasi revolusioner yang menjanjikan untuk mengubah wajah industri sarang burung walet di Indonesia.

Ness-App, sebuah aplikasi berbasis Artificial Intelligence (AI), hadir sebagai jawaban atas tantangan penilaian kualitas sarang burung walet yang kompleks dan memakan waktu. Inovasi ini bukan sekadar sebuah aplikasi, melainkan sebuah langkah monumental dalam mendigitalisasi proses yang telah berlangsung secara manual selama bertahun-tahun.

Advertisement

Melalui Program Dana Padanan (PDP) 2024 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, tim peneliti yang terdiri dari Dr. Hanna Arini Parhusip, M.Sc.nat., Dr.Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat., Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo, S.Kom, M.Kom., Karina Bianca Lewerissa, M.Sc. Ph.D., Dr. Linda Ariany Mahastanti, SE, M.Sc., dan Djoko Hartanto, S.E., M.Des., mengembangkan “Rekacipta AI pada Ness-App untuk Penilaian Kualitas Sarang Burung Walet”.

Kisah Ness-App bermula pada tahun 2018, ketika Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika (FSM) UKSW bekerja sama dengan PT Waleta Asia Jaya dalam hal magang mahasiswa. Melalui kerja sama ini, mereka mendapati kompleksitas dalam pengolahan sarang burung walet yang memerlukan klasifikasi ketat berdasarkan berbagai kriteria seperti warna, bentuk, dan intensitas bulu.

Advertisement

Kisah Ness-App bermula pada tahun 2018, ketika Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika (FSM) UKSW bekerja sama dengan PT Waleta Asia Jaya dalam hal magang mahasiswa. Melalui kerja sama ini, mereka mendapati kompleksitas dalam pengolahan sarang burung walet yang memerlukan klasifikasi ketat berdasarkan berbagai kriteria seperti warna, bentuk, dan intensitas bulu.

Tantangan ini menjadi inspirasi untuk mengembangkan sebuah solusi digital berbasis AI yang dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam penilaian kualitas sarang burung walet.

"Kami melihat perlunya sebuah sistem yang lebih objektif dan efisien untuk menilai kualitas sarang burung walet. Dengan Ness-App, kami berharap dapat membantu para petani walet untuk meningkatkan produktivitas mereka," ujar Ketua kegiatan PDP, Dr. Hanna Arini Parhusip, Selasa (13/8/2024) dalam keterangan tertulis.

Advertisement

“Aplikasi ini mampu melakukan pemilahan secara digital, memungkinkan sarang burung walet diproses lebih cepat dan efisien, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan memenuhi target ekspor,” tambahnya.

Keunikan dan Keunggulan Ness-App

Ness-App memanfaatkan algoritma deep learning yang diterapkan pada perangkat mobile, memungkinkan para petani walet menggunakan aplikasi ini dengan gadget biasa tanpa memerlukan perangkat canggih. Aplikasi ini dirancang untuk mengkategorikan kualitas sarang burung walet berdasarkan berbagai parameter, dengan fokus utama pada intensitas bulu, yang menjadi penentu utama dalam proses pembersihan dan penentuan harga.

"Ness-App adalah terobosan teknologi yang sangat dibutuhkan dalam industri ini. Dengan aplikasi ini, para petani walet bisa melakukan penilaian kualitas dengan lebih cepat dan tepat," tandas Dr. Hanna Ariani Parhusip.

Kolaborasi antara UKSW dan PT Waleta Asia Jaya dalam pengembangan Ness-App memberikan manfaat yang luas bagi berbagai pihak. Bagi industri, aplikasi ini meningkatkan efisiensi pemilahan hingga 4-5 kali lipat, memungkinkan pengolahan sarang burung walet mentah menjadi bersih lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih besar.

Advertisement

Bagi akademisi, terutama mahasiswa dan dosen di UKSW, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang terintegrasi dalam proyek ini membuka peluang penelitian dan pengembangan, menghasilkan karya ilmiah, dan menciptakan lapangan pekerjaan berkelanjutan.

Dr. Hanna Arini Parhusip juga mengungkapkan meskipun inovasi ini menjanjikan, tantangan utama terletak pada adaptasi teknologi oleh para petani yang telah terbiasa dengan metode manual. Keraguan terhadap teknologi digital menjadi hambatan awal, namun uji coba di lapangan bersama komunitas petani walet di Salatiga menunjukkan hasil yang positif dan antusiasme yang tinggi.

“Sosialisasi dan edukasi terus dilakukan untuk memastikan bahwa para petani dapat merasakan manfaat penuh dari Ness-App,” jelas Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Sains Data FSM ini.

Advertisement

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Ness-App tidak hanya diharapkan menjadi standar dalam industri sarang burung walet di Indonesia, tetapi juga diakui secara global. Upaya untuk memasukkan aplikasi ini ke Google Play dan mengajukan hak cipta serta paten, menunjukkan komitmen untuk menjadikan Ness-App sebagai alat yang mudah diakses dan digunakan oleh para petani.

Saat ini, tim peneliti sedang mengembangkan inovasi lanjutan dari aplikasi Ness App dengan nama Cabin AI-Walet yang juga menggunakan AI untuk mendeteksi sarang burung walet dan mengklasifikasikannya, tanpa menggunakan handphone. Nantinya, petani walet dapat membuka aplikasi pada monitor pada Cabin AI-Walet, meletakkan sarang burung walet pada tempat yang disediakan, kemudian memencet tombol deteksi dan menyimpan datanya.

“Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi yang kuat, Ness-App berpotensi menjadi lompatan besar dalam penerapan teknologi AI di industri tradisional, membawa Indonesia ke garis depan inovasi global,” ujarnya.

Sementara itu, Mahasiswa Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) Victoria Agatha, yang juga terlibat dalam pengujian Ness-App, mengungkapkan kegembiraannya.

"Proyek ini sangat menarik untuk tugas akhir saya. Saya belajar banyak tentang interaksi dengan dosen dan mahasiswa lain, serta penerapan teori yang saya pelajari dalam konteks industri," bebernya.

Ness-App bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi sebuah simbol kolaborasi dan komitmen untuk membawa kemajuan signifikan dalam industri sarang burung walet. Dengan segala potensinya, Ness-App siap untuk mendefinisikan ulang standar kualitas dan efisiensi dalam industri ini, mengantarkan Indonesia ke era baru yang lebih cemerlang dan berdaya saing tinggi.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif