news
Langganan

Salatiga Siap Sambut Car Free Night & Culture Night Carnival OMB UKSW 2024

by Brand Content  - Espos.id News  -  Jumat, 20 September 2024 - 18:13 WIB

ESPOS.ID - UKSW dan Pemerintah Kota Salatiga akan menggelar Car Free Night dan Culture Night Carnival OMB UKSW, Sabtu (21/9/2024).(Istimewa)

Esposin, SALATIGA — Untuk kali pertama, Kota Salatiga akan menyaksikan perpaduan unik antara Car Free Night dan Culture Night Carnival OMB 2024, sebuah inovasi karnaval malam yang akan digelar pada Sabtu (21/9/2024).

Acara ini merupakan bagian dari pengenalan kehidupan kampus dalam bingkai Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) UKSW 2024 serta menjadi simbol “kula nuwun” mahasiswa baru kepada masyarakat Salatiga. 

Advertisement

Dimulai pukul 17.00 WIB Car Free Night dan Culture Night Carnival OMB 2024 akan mengambil rute di sepanjang Jalan Diponegoro, mulai dari Pertigaan Kauman hingga PLN Salatiga dan melewati Titik Nol Salatiga. 

Karnaval ini akan menampilkan berbagai atraksi menarik dari UKSW dengan total peserta mencapai 800 orang. Berbagai penampilan tersebut diantaranya Marching Band UKSW, Flag Satya Wacana, kelompok karawitan, tarian etnis nusantara, kostum ikonik etnis Nusantara, Sapu Joget, hingga Paguyuban Drumlek, dan Maimo Kumolintang.

Advertisement

Salah satu sorotan utama karnaval ini adalah Parade Senjata Nusantara yang mengusung tema "Get Your Sword and Strive." Parade ini akan diikuti oleh 20 etnis yang memamerkan fashion show dengan replika senjata tradisional sambil menceritakan narasi baju adat serta sejarah senjata tersebut.

Beberapa etnis yang terlibat tersebut diantaranya Perhimpunan Keluarga Kalimantan Salatiga (PERKKASA), Komunitas Mahasiswa Perantauan Lampung di Kota Salatiga (K’MPLANG), Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Maluku Salatiga (HIPMMA), Parsadaan Horja Batak Toba Salatiga (PARHOBAS), Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat (HIMPAR), Keluarga Besar Bali di Salatiga (KBBS), Persatuan Warga Sumba di Salatiga (PERWASUS), Ikatan Mahasiswa Sulawesi Tenggara (IMASULTRA), dan lainnya. 

Advertisement

Ketua koordinator acara, Mustafir Ajibto Tanesab, S.Si-Teol., menjelaskan bahwa parade ini mengangkat senjata tradisional sebagai simbol budaya dan alat penunjang kehidupan. 

“Senjata tradisional tidak hanya digunakan untuk pertahanan dan berburu, tetapi juga merupakan bagian dari identitas budaya bangsa yang mengandung nilai keberanian dan kehidupan,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang untuk memperkuat identitas budaya Indonesia sekaligus menyatukan masyarakat Salatiga. Jangan lewatkan momen bersejarah ini yang akan memperlihatkan keindahan dan kekayaan budaya Nusantara dalam suasana malam yang spektakuler! 


Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif