news
Langganan

Presiden Jokowi Anggap Indonesia Terlalu Banyak Aturan

by Feri Kristianto Jibi Bisnis  - Espos.id News  -  Jumat, 8 September 2017 - 21:30 WIB

ESPOS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi). (JIBI/Solopos/Antara/Harviyan Perdana Putra)

Presiden Jokowi menganggap Indonesia memiliki terlalu banyak peraturan yang tidak berdampak positif dan tumpang tindih.

Esposin, NUSA DUA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai Indonesia memiliki peraturan terlalu banyak yang tidak memberikan dampak positif. Namun, sebaliknya banyaknya aturan justru menyebabkan ketidakteraturan.

Advertisement

Pene?gasan itu disampaikannya di hadapan sekitar 1.000 orang Notaris dari Indonesia dan luar negeri yang mengikuti Seminar Internasional dan Rapat Steering Commitee UINL Ikatan Notaris Indonesia (INI) di Nusa Dua.

?"Harus ingat negara ini terlalu banyak aturan. Sudah kita hitung ada 42.000 regulasi. Ada tumpang tindih, ada menghambat, ada pusat, kementerian, di daerah. Inilah negara kita negara penuh peraturan, dikit-dikit diatur justru menjadi tidak teratur," paparnya. Jumat (8/9/2017).

Untuk itu, Presiden Jokowi akan mengajak notaris untuk mengevaluasi peraturan yang menggangu dan menghambat perizinan bagi investasi dan dunia usaha. Notaris diajak karena dinilai paham dengan kondisi di lapangan disebabkan sering bersentuhan dengan perizinan.

Advertisement

Diharapkan nantinya akan ada percepatan perizinan dari evaluasi peraturan dengan para notaris. Dia menilai banyaknya perizinan yang ada saat ini muncul karena sebenarnya hanya berupa persyaratan perizinan tetapi dibuatkan perizinan lagi.

"Pokoknya tidak perlu peraturan dibuatkan peraturan. Inilah pekerjaan besar yang kita hadapi," tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Adib Muttaqin Asfar - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif