by Redaksi - Espos.id News - Kamis, 18 Maret 2010 - 20:40 WIB
Jakarta--Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Yunus Husein menyatakan bila transaksi keuangan yang terkait teroris lebih banyak berasal dari dalam negeri. Jumlah dana transaksi keuangan itu, menurutnya pun dalam skala kecil. Tidak sampai ratusan juta rupiah.
Sejak 2003 hingga akhir 2009, PPATK menerima sekitar 97 laporan transaksi yang diduga terkait teroris. Laporan terakhir, kata Yunus, didapat setelah bom JW Marriott-Ritz Carlton.
“Untuk teroris di Aceh memang ada permintaan dari kepolisian, tapi belum ada hasilnya,” kata Yunus, Kamis (18/3).
Tugas penelusuran dana teroris ini sudah dilakukan selama enam tahun. Namun tugas tambahan itu belum diformalkan dalam undang-undang. Pada Oktober 2006, rancangan undang-undang itu sudah dikirm ke DPR namun belum pernah dibahas, hingga akhirnya dikembalikan ke pemerintah lagi.
“Setelah disempurnakan, Februari lalu rancangan undang-undang itu dikembalikan lagike DPR,” kata dia. tempointeraktif/fid