by Annisa Sulistyo Rini Jibi Bisnis - Espos.id News - Kamis, 3 Juli 2014 - 20:20 WIB
Esposin, JAKARTA -- Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pramono Anung, menyayangkan lambannya proses penyelidikan di kepolisian terhadap kasus Tabloid Obor Rakyat yang mendiskreditkan calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi).
"Kami sudah lapor ke Kepolisian soal Tabloid Obor Rakyat dan sampai sekarang terkesan diundur-undur, seperti nunggu sampai 9 Juli dulu," ujar Pramono Anung di Media Center Jokowi-JK, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2014).?
?Menurut anggota DPR dari fraksi PDIP tersebut, pihak kepolisian seolah-olah menunggu hasil siapa yang akan menjadi presiden.? ?"Kalau nanti Jokowi-JK menang, baru bakal dikejar-kejar yang berada di balik Obor Rakyat. Sekarang kayaknya susah banget polisi cari saksi ahli, padahal setiap hari mereka ada kasus,"katanya.?
?Sementara itu, Wasekjen PDIP, Hasto Kristianto, mengatakan hukum sering tumpul jika berhubungan dengan pejabat negara, termasuk pihak istana.?
?"Benar atau tidaknya Istana terkait dengan Obor Rakyat, kita lihat aspek itu yang bikin lamban. Istana negara itu representasi Indonesia, kalau digunakan untuk sesuatu yang tidak benar, kita harus tegas," ucap Hasto.?
?Seperti diketahui, Setiyardi Budiono selaku pemimpin redaksi Tabloid Obor Rakyat yang isinya menyudutkan capres Jokowi merupakan asisten Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah, Felix Wanggai.