Pelemahan rupiah membuat Pertamina berencana menaikkan harga oli, namun rencana itu urung dilakukan. 

Esposin, JAKARTA – Nilai tukar rupiah yang masih melemah membuat PT Pertamina Lubricants berencana menaikkan harga oli kendaraan produksinya. Akan tetapi rencana itu diurungkan lantaran resiko kerugian lebih tinggi.

Direktur & Sales Marketing Pertamina Lubricants, Andria Nusa, mengungkapkan rencana menaikkan harga oli kedaraan sangat mungkin dilakukan karena dalam proses produksinya hampir seluruhnya bergantung pada dolar Amerika Serikat (AS).

“Sangat berpengaruh karena 90 persen dari pembelian mengikuti nilai dolar AS, misalnya untuk pembelian crude oil [minyak mentah],” ungkap Andria sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara, Minggu (13/9/2015).

Kendati demikan, Andria mengatakan perusahaan minyak milik negara itu lebih memilih untuk melakukan efisiensi ketimbang menaikkan harga jual oli.

“Sempat kepikiran untuk naik, namun kondisi ekonomi sedang berat jadi kami mempertimbangkan untuk tidak naik karena belum tentu menaikkan harga menjadi untung, bisa-bisa merugi karena pelanggan kecewa,” terang Andria.

Sebagai informasi, saat ini konsumsi oli kendaraan di Tanah Air mencapai 750 juta liter per tahun. Dari jumlah tersebut, 60 persennya dikuasai oleh Pertamina Lubricants baik di segmen ritel maupun industri.

Dikutip Esposin dari laman resmi Pertamina, berikut ini daftar harga oli produksi Pertamina Lubricants.

Oli Mobil Mesin Bensin Fastron Rp44.000-Rp140.000 per liter. Prima XP Rp32.500-Rp37.500 per liter. Mesran Rp23.000-Rp26.500 per liter.

Oli Mobil Mesin Diesel Fastron Rp50.000 per liter. Meditran Rp27.000-Rp34.000 per liter. Mesran B Rp25.500 per liter.

Oli Sepeda Motor 4-Tak Enduro 4T Rp34.500-Rp40.500 per liter. Mesran Rp24.000 per 0,8 liter.

Oli Sepeda Motor 2-Tak Mesrania Rp25.000-Rp28.000 per liter.

 

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif