news
Langganan

Mengaku Dilecehkan Verbal oleh Bidan Puskesmas, Bumil Trauma - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Kamis, 14 Oktober 2021 - 20:31 WIB

ESPOS.ID - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti (Karin Nur Secha/detikcom)

Esposin, JAKARTA — Seorang ibu hamil mengaku trauma karena mendapat tekanan psikis saat memeriksakan kandungan ke sebuah puskesmas di Jakarta.

Kisah itu diviralkan oleh video TikTok @stevfanywijaya.

Advertisement

Menurut akun tersebut, ada oknum bidan yang menuduh ibu hamil itu bukan wanita baik-baik karena memeriksakan kandungan tanpa didampingi suami.

Tidak hanya itu, wanita yang mengandung 9 bulan mengalami keputihan mengaku diejek sang bidan tidak menjaga kebersihan.

Sangat Marah

"Dan membuat saya sangat marah adalah saat mereka mengecek pembukaan bumil lalu mengatakan 'keputihannya banyak banget', lalu ada bidan lain yang menyeletuk 'ih JORSE (jorok sekali)'," demikian potongan pengakuan @stevfanywijaya yang heboh direspons banyak warganet di TikTok dan dikutip Detik.com.
Advertisement

Tidak hanya itu, wanita yang mengandung 9 bulan mengalami keputihan mengaku diejek sang bidan tidak menjaga kebersihan.

Sangat Marah

"Dan membuat saya sangat marah adalah saat mereka mengecek pembukaan bumil lalu mengatakan 'keputihannya banyak banget', lalu ada bidan lain yang menyeletuk 'ih JORSE (jorok sekali)'," demikian potongan pengakuan @stevfanywijaya yang heboh direspons banyak warganet di TikTok dan dikutip Detik.com.

Menanggapi kasus itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pihaknya akan melakukan pembinaan pada terduga tenaga kesehatan yang melakukan pelecehan verbal.

Baca Juga: Pria Karanganyar Cabuli Bocah Pakai Selang Air Diancam Hukuman 15 Tahun Penjara! 

Advertisement

Termasuk pemeriksaan fisik dan hal lainnya, jika didapati kecurigaan terhadap gejala dan kasus tertentu.

Namun, dalam proses wawancara tersebut tetap memiliki suatu standar.

Baca Juga: Sedih... Bidan Puskesmas di Madiun Meninggal Karena Covid-19 

Advertisement

"Itu diperdalam dalam anamnesa. Itu ya poinnya," kata Widyastuti.

Pertanyaan-pertanyaan yang kemudian diajukan disebut Widyastuti berdasarkan temuan di lapangan.

"Sesuai dengan anamnesa dan gejala klinis yang sesuai dengan di lapangan," tutupnya.

Belum Ada Laporan

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi mengaku belum mendapat laporan sama sekali terkait keluhan tersebut.
Advertisement

Pihak IBI kini baru akan mengecek kronologi dugaan kejadian di salah satu puskesmas Jakarta.

"Belum terima laporan, ini saya baru tahu. Kami akan cek dulu ya untuk nanti klarifikasi atau kronologi seperti apa," jelas Emi.

Emi belum bisa berbicara lebih lanjut terkait kemungkinan sanksi dan teguran kepada terduga bidan, jika benar melakukan hal tersebut.

Sementara, dirinya masih ingin memastikan kejadian sebenarnya di lapangan.

 

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif