by Bc - Espos.id News - Rabu, 17 Maret 2021 - 07:00 WIB
Esposin, KULONPROGO -- Padi Inpari Nutri Zinc adalah hasil rakitan anak bangsa dengan kandungan tinggi Zinc. Jenis padi ini mendukung program prioritas pemerintah untuk menekan stunting dengan target minimal 14 persen pada tahun 2024.
Diketahui, salah satu faktor yang menyebabkan kekerdilan atau stunting yakni kurangnya konsumsi gizi zinc (Zn) yang terjadi di masyarakat, utamanya pada anak-anak. Diharapkan dengan keberadaan padi Nutri Zinc mendukung upaya menekan stunting.
Tahun 2020 merupakan awal mula program budidaya padi kaya gizi (biofortifikasi) dicanangkan oleh Kementerian Pertanian. Pada tahun 2020 Kementan telah menanam seluas 10.000 hektar (ha) yang tersebar di 9 provinsi yaitu Provinsi Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Maluku dan Papua.
Baca juga: Popmasepi : Indonesia Tak Perlu Impor, Produksi Pertanian Semakin Baik
Baca juga: Popmasepi : Indonesia Tak Perlu Impor, Produksi Pertanian Semakin Baik
Program ini dilanjutkan lagi tahun 2021 dengan target 46.000 hektar yang diutamakan di wilayah Indonesia Timur seperti NTT. Beberapa wilayah sudah menunjukkan hasilnya seperti di Kabupaten Kulonprogo. Hasilnya sangat menggembirakan dimana produktivitas padi Nutri Zinc cukup tinggi, mencapai 9,4 ton per hektar Gabah Kering Panen (GKP).
"Ini sebuah prestasi yang luar biasa. Karena jika dikonversi mencapai 8,8 ton per hektar Gabah Kering Giling [GKG]," ucap Aris Nugroho, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo, Senin (15/3/2021). Lebih lanjut kata Aris, perolehan itu melebihi rata-rata kabupaten sekitar 6,5 ton per hektar GKG.
Baca juga: Waduh! Stunting dan Obesitas Masih Jadi Masalah Indonesia
Diungkapkan Aris, selain dikonsumsi, padi Nutri Zinc bisa juga dijual ke gabungan kelompok tani (Gapoktan). Selanjutnya digunakan sebagai suplai bantuan sosial (bansos) melalui e-warung.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi pun menyatakan saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Mentan Syahrul Yasin Limpo telah menghasilkan varietas unggul baru (VUB). Yakni padi biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc sebagai salah satu sumber pangan dengan kandungan gizi zinc 6 persen lebih tinggi daripada varietas padi Ciherang.
"Oleh karena itu, diharapkan padi Inpari IR Nutri Zinc dapat berperan mengatasi kekurangan gizi Zn yang banyak terjadi di Indonesia. Inpari IR Nutri Zinc adalah produk biofortifikasi. Menjadi salah satu komponen dalam program prioritas nasional mengatasi stunting," kata Suwandi di Jakarta, Selasa (16/3/2021).
Baca juga: Keren! Pemprov Jabar Dukung Program Petani Milenial Kementan
Sebagai informasi, sesuai deskripsi varietas Padi Nutri Zinc ini memiliki kadar amilosa 16,6% dan potensi kandungan Zn 34,51 ppm. Atau 8 ppm lebih tinggi daripada varietas yang umum dibudidayakan petani seperti Ciherang 24,06 ppm. Selain kaya nutrisi, varietas ini juga memiliki produktivitas tinggi, tahan WBC, Blas, dan Tungro, serta rasa nasi enak, pulen.
"Jika hal ini dapat diedukasikan kepada masyarakat di Kulonprogo secara luas, maka nilai jual benih padi Nutri Zinc bisa lebih mahal dari benih padi biasa. Juga mempunyai nilai tambah bagi petani produsen," ujarnya.