by Dany Saputra - Espos.id News - Sabtu, 8 April 2023 - 17:08 WIB
Esposin, KEPULAUAN MERANTI -- Operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Muhammad Adil dkk. menjadi yang pertama dilakukan KPK pada tahun 2023.
OTT dilakukan terhadap Bupati Kepulauan Meranti Periode 2021-2024 Muhammad Adil dalam kasus dugaan korupsi pemotongan anggaran, penerimaan fee jasa travel umrah, serta suap pemeriksaan keuangan.
KPK membantah anggapan kembali dilakukannya OTT terkait dengan pemberhentian Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Brigjen Endar Priantoro.
“Kami tidak menafikkan peran Pak Endar di dalam kegiatan [OTT], sehingga hasilnya kami bisa lakukan tangkap tangan. Jadi, tidak benar seolah-olah dengan yang bersangkutan sudah selesai di KPK kemudian kami tangkap tangan [Bupati meranti],” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pada konferensi pers, Jumat (7/4/2023), di Jakarta, Jumat (7/4/2023).
“Kami tidak menafikkan peran Pak Endar di dalam kegiatan [OTT], sehingga hasilnya kami bisa lakukan tangkap tangan. Jadi, tidak benar seolah-olah dengan yang bersangkutan sudah selesai di KPK kemudian kami tangkap tangan [Bupati meranti],” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pada konferensi pers, Jumat (7/4/2023), di Jakarta, Jumat (7/4/2023).
Dia meyakini OTT yang dilakukan tersebut sudah melalui proses lidik lebih dari 1 bulan, yakni sejak Endar Priantoro masih bertugas di lembaga antirasuah itu.
“Ini murni karena kecukupan alat bukti dan keyakinan dari tim ketika memutuskan melakukan tangkap tangan pada tanggal 6 [April]. Jadi, enggak ada hubungannya dengan berakhirnya tugas Pak Endar di KPK,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, KPK telah menangkap 28 orang dalam OTT terkait dengan tiga klaster kasus korupsi yang menyeret Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, Kamis (6/4/2023).
Tiga di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, yakni Bupati Meranti Muhammad Adil, Kepala BPKAD Pemkab Kepulauan Meranti sekaligus Kepala Cabang PT Tanur Muthmainnah Fitria Nengsih, serta auditor muda Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) M. Fahmi Aressa.
Sebelum tertangkap tangan, Muhammad Adil sempat menjadi sorotan publik karena menyebut Kementerian Keuangan setan dan iblis.
Dia juga mengancam untuk angkat senjata dan bergabung dengan Malaysia jika pemerintah pusat tidak membagi dana bagi hasil (DBH) minyak bumi secara tidak adil.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "OTT Bupati Meranti, KPK Ogah Dikait-kaitkan Peran Brigjen Endar"