news
Langganan

ISIS DI SOLO : Terkait Jaringan ISIS, UMS Copot Dosen Amir Mahmud

by Aries Susanto Jibi Solopos  - Espos.id News  -  Selasa, 5 Agustus 2014 - 16:00 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Esposin, SUKOHARJO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mencopot salah satu dosen yang terlibat dalam penyebaran dan pendukungan gerakan radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS), Amir Mahmud sebagai dosen di kampus tersebut.

Lulusan pejuang Afghanistan 1985 tersebut dinilai kerap memakai nama UMS dalam aktivitas penyebaran ISIS sehingga membuat nama UMS ikut terseret dalam gerakan yang dilarang pemerintah itu.

Advertisement

Direktur Pascasarjana UMS, Khudzaifah Dimyati, mengakui bahwa Amir Mahmud pernah menjadi dosen pascasarjana UMS dalam kajian pemikiran Islam. Namun, sejak ia kerap melontarkan propaganda ISIS di berbagai media massa, UMS langsung memberhentikan Amir sebagai dosen sekitar sebulan lalu.

“Saya sudah menemui dan meminta klarifikasi kenapa kerap memakai nama UMS, dia [Amir Mahmud] mengatakan bahwa itu yang menulis adalah wartawan,” kata Dimyati menirukan Amir kepada Esposin, Selasa (5/8/2014).

Meski demikian, lanjutnya, lantaran arus besar yang mengaitkan Amir dengan UMS telah menyebar di mana-mana, pihak UMS pun tetap memberhentikan Amir sebagai dosen.

Advertisement

Langkah tersebut, imbuhnya, juga sebagai upaya untuk mencegah merembetnya gerakan dan pemikiran Amir di kampus UMS yang selama ini murni untuk pengembangan pemikiran akademis tanpa terlibat politik praktis.

Selain itu, Dimyati menambahkan, keberadaan Amir sekarang juga masuk dalam incaran Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Dalam hal ini, tegasnya, sikap UMS sudah jelas yakni tak ingin terlibat dalam gerakan-gerakan yang akan memecah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Yang jelas, UMS tak terlibat dan tak akan terlibat atas apa yang dilakukan Amir. Dia sudah tak lagi mengajar di UMS,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Hijriyah Al Wakhidah - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif