news
Langganan

HIBAH KAPAL KOREA : Kapolri dan Wakapolri Berbeda Pandangan Lagi

by Lukmanul Hakim Daulay Jibi Bisnis  - Espos.id News  -  Senin, 30 Desember 2013 - 13:11 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi

Esposin, JAKARTA -- Perbedaan pandangan kembali terjadi lagi antara Kapolri Jenderal Pol. Sutarman dengan Wakapolri Komjen Pol. Oegroseno. Setelah berbeda pendapat mengenai penggunaan jilbab bagi polisi wanita, sekarang mereka berbeda pendapat mengenai hibah kapal laut dari Korea.

Oegroseno mengaku polisi air memang sangat memerlukan tambahan armada kapal laut karena luasnya perairan Indonesia. "Iya kita memang perlu. Indonesia kan dua pertiganya nya lautan, nah kapal itu untuk sarana. Karena kalau kita beli baru harganya terlalu mahal," ujarnya di Mabes Polri Jum'at (27/12/2013).

Advertisement
Menurut mantan Kadiv Propam itu, saat ini polisi di perairan memang sangat membutuhkan berbagai jenis kapal. Namun yang paling dibutuhkan adalah kapal patroli. "Tiga kapal yang panjangnya sekitar 80 meter dan ini sedangkan kita bicarakan dan  jumlahnya akan disesuaikan dengan kekuatan personil kita," kata dia.

Advertisement

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sutarman dengan tegas memutuskan tidak menerima hibah kapal laut dari pemerintah Korea Selatan. "Saya sudah memutuskan tidak menerima. Untuk apa kapal bekas, kita tidak perlu kapal bekas," kata Sutarman saat ditanya setelah menjadi inspektur upacara di Monas, Jumat, (20/12/2013).

Advertisement

Kebutuhan pengganti kapal tua mencapai ratusan mengingat luasnya wilayah Indonesia. "Kebutuhan kapal banyak. Kapal patroli tergantung kelasnya. Ada yang tipe A, tipe B atau tipe C. Ya bisa sampai seratusan," kata dia.

Advertisement
Meski kebutuhan kapal baru tergolong banyak, namun Polri belum memasukkan anggaran pengadaan kapal pada tahun ini. Kemungkinan jika mendesak pada tahun depan. "Ya bisa jadi (tahun depan)," ujar dia.

Badrodin mengatakan saat ini Polri masih sebatas bertemu dengan sejumlah perusahaan pembuat kapal dari berbagai negara termasuk Belanda. Polri akan memutuskan pembelian kapal setelah melakukan koordinasi. "Bukan hanya Belanda, ada dari berbagai negara. Kalau ini pihak swasta, mereka menjual bukan hibah," ujarnya.
Advertisement
Advertisement
Adib Muttaqin Asfar - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif