by Brand Content - Espos.id News - Jumat, 6 September 2024 - 19:52 WIB
Esposin, SALATIGA — Ajang bergengsi Sayembara Lomba Cipta Lagu Pesparawi Nasional XVI 2024 menjadi saksi lahirnya talenta-talenta baru dalam dunia musik rohani.
Dalam kompetisi tingkat nasional tersebut, dua mahasiswa dan dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam menciptakan lagu-lagu rohani yang memikat hati dan menginspirasi banyak orang.
Kaleb Yuseli, mahasiswa Program Studi (Prodi) Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) berhasil menyabet juara 1 pada kategori Solo Remaja Putri dengan karyanya yang berjudul “Ku Mau Memuji-Mu”.
Tak hanya meraih juara 1, lagu yang diciptakan Kaleb dengan menggabungkan genre seriosa dan sentuhan Korean ballad ini juga akan menjadi lagu wajib dalam ajang Pesparawi Nasional 2024 di Papua Barat.
Tak hanya meraih juara 1, lagu yang diciptakan Kaleb dengan menggabungkan genre seriosa dan sentuhan Korean ballad ini juga akan menjadi lagu wajib dalam ajang Pesparawi Nasional 2024 di Papua Barat.
Saat diwawancarai Tim UKSW secara daring, Jumat (6/9/2024) Kaleb mengungkapkan rasa bangga dan harunya atas keberhasilan tersebut.
“Saya berharap bisa terus berkarya dengan menciptakan lagu-lagu yang menyentuh banyak jiwa dan menjadi berkat bagi orang lain,” ujar Kaleb yang juga pernah mendapatkan juara 1 The 3rd Jakarta Open Piano Competition 2022 tingkat Jawa Timur.
Menjadi juara dalam kompetisi nasional bukanlah hal yang asing bagi Kaleb. Berbagai prestasi pernah diraih pemilik hobi bermain piano ini, diantaranya juara 2 The 3rd Jakarta Open Piano Competition 2022 dan Highest Scorer dengan Diamond Award nilai 100 (sempurna) pada A Piano Concerto Series (APCS) Piano Competition 2023.
Raihan prestasi yang sudah diraih Kaleb tak membuatnya lekas puas, dalam waktu dekat ini dirinya akan kembali mengikuti APCS Piano Competition tahun 2024 pada Kamis (12/9/2024) mendatang.
Ia menjelaskan lirik lagu ini dikemas sebagai bentuk ungkapan hati mendalam dari seseorang yang mencari bimbingan dan terang Tuhan di tengah-tengah perjalanan hidup penuh cobaan.
“Lagu ini memberikan pesan kepada pendengar bahwa Tuhan adalah sumber cahaya dalam kegelapan dan mengingatkan kita bahwa dalam setiap cobaan Tuhan selalu hadir,” tutur Prihart yang juga merupakan salah satu anggota Voice of Satya Wacana Christian University (Voice of SWCU).
Prestasi membanggakan di dunia seni musik kali ini juga ditorehkan oleh Dosen Prodi Seni Musik FBS Poedji Soesila, S.Sn., M.A. Karya lagu yang berjudul "Semua yang Bernapas Memuji Tuhan" berhasil membawanya meraih juara 3 pada kategori Paduan Suara Campuran dalam festival musik rohani Kristen ini.
Ia mengungkapkan lirik yang sarat dengan makna spiritual dengan genre musik rohani Kristen ini terinspirasi dari kitab Mazmur 156 ayat 6.
“Senang sekali karena karya lagi saya dapat berkenan dipilih oleh dewan juri sebagai juara. Adapun motivasi saya mengikuti kejuaraan ini adalah sebagai sarana menyumbangkan karya musik rohani,” ujarnya dalam rilis UKSW.
Poedji Soesila menceritakan proses penulisan komposisi lagu hanya memakan waktu dua hari, namun untuk mewujudkan ide tersebut dan menyempurnakannya membutuhkan waktu lebih dari dua bulan.
Prestasi gemilang di dunia musik ini menjadi bukti komitmen UKSW untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas.