by Rini Yustiningsih Jibi Solopos - Espos.id News - Kamis, 24 Juli 2014 - 21:51 WIB
Sebanyak 17 media online dilaporkan Ahmad Dhani ke Dewan Pers. Berdasarkan surat undangan Dewan Pers yang diterima Esposin, ketujuh belas media online tersebut adalah forum.detik.com, kompasiana.com, Hai Online, merdeka.com, republika.co.id, liputan6.com, metroonline.com, nonstop-online, palingseru.com, seruu.com, espos.id, wartaharian.co, ciricara.com, okezone.com, kasakusuk.com, kaskus.co.id dan kapanlagi.com.
Ke-17 media online tersebut dilaporkan Ahmad Dhani lantaran dinilai telah menyebarkan kicauan dari akun hoax mengenai sumpah atau nazar potong kemaluan jika Prabowo kalah.
Pertemuan di Dewan Pers Jakarta, siang tadi dihadiri Ahmad Dhani dan 10 perwakilan media yang dilaporkan. Esposin diwakili Redaktur Pelaksana Big Media Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) urusan Regional, Inria Zulfikar.
Pertemuan di Dewan Pers Jakarta, siang tadi dihadiri Ahmad Dhani dan 10 perwakilan media yang dilaporkan. Esposin diwakili Redaktur Pelaksana Big Media Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) urusan Regional, Inria Zulfikar.
“Dalam risalah penyelesaiannya, Solopos dinilai bersih karena tidak ada negatif remark dalam pemberitaan yang ditampilkan. Kemudian berita yang ditampilkan juga tidak menghakimi, dan memberi Ahmad Dhani untuk menyampaikan suaranya. Namun dari seluruh hasil pertemuan dengan 17 media online tersebut termasuk Solopos, dalam forum pertemuan Ahmad Dhani dengan perwakilan 17 media tersebut di Dewan Pers, Dewan Pers mengambil rumusan terhadap media-media secara umum,” jelas Inria.
Hak Jawab
Atas risalah hasil pertemuan itu, ke-17 media online termasuk Esposin bersepakat melaksanakan keputusan Dewan Pers termasuk ke-17 media sepakat meminta maaf kepada Ahmad Dhani. Salah satunya Esposin, dengan demikian meminta maaf kepada pihak pengadu.
Risalah hasil pertemuan itu kemudian ditandatangani Ahmad Dhani dan 10 media yang hadir dalam pertemuan itu.
Dalam pertemuan tersebut Ahmad Dhani juga menggelar jumpa pers singkat. Dhani meminta media online tidak memberitakan Twitter hoax.
Dhani mengatakan pelaporan 17 media ke Dewan Pers tersebut karena dianggap mencemarkan namanya lewat pemberitaan berkembangnya screenshot sumpah potong kemaluan yang mengatasnamakan dirinya.
Ahmad Dhani juga kembali menegaskan screenshot berupa kicauan sumpah potong kemaluan itu diunggah oleh akun hoax yang mengatasnamakan dirinya.
“Saya ingin media Indonesia yang bertanggung jawab dan kredibel."
Sebagaimana diberitakan Esposin sebelumnya beredar screenshot sumpah potong kemaluan jika Prabowo kalah yang diunggah oleh akun hoax mengatasnamakan Ahmad Dhani. (Baca: Ahmad Dhani akan Potong Kemaluan Jika Prabowo Kalah, Benarkah?)
Dalam berita yang diunggah Esposin tersebut memotret fenomena di jejaring sosial. Ahmad Dhani menjadi sasaran bullying di dunia maya, karena beredar screenshot sumpah potong kemaluan jika Jokowi menang.
Pada berita tersebut juga telah dijelaskan setelah Esposin menelusuri di akun @AhmadDhaniPrast, di akun Twitter itu tidak ditemukan kicauan mengenai sumpah potong kemaluan yang mengatasnamakan Ahmad Dhani tersebut.