news
Langganan

3 Inovasi UKSW Raih Dana Kedaireka 2024, Solusi Tantangan Energi & Lingkungan

by Brand Content  - Espos.id News  -  Selasa, 10 September 2024 - 13:38 WIB

ESPOS.ID - Ketua tiga tim inovasi UKSW yang berhasil lolos Program Dana Padanan Kedaireka 2024 saat berfoto bersama. (Istimewa)

Esposin, SALATIGA — Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga kembali menorehkan prestasi melalui tiga proposal inovatif yang berhasil lolos dalam program Dana Padanan Kedaireka 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) baru-baru ini.

Program ini bertujuan mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri dalam menciptakan solusi berbasis teknologi yang berkelanjutan dan aplikatif di masyarakat.

Advertisement

Tiga inovasi unggulan UKSW yang berhasil meraih pendanaan ini mencakup berbagai bidang penting, yakni energi, lingkungan, dan kecerdasan buatan (AI), dengan melibatkan para peneliti terbaik dari universitas dalam proyek-proyek ini. Prestasi ini semakin mengukuhkan visi UKSW sebagai entrepreneurship research university.

Proyek yang diketuai oleh Dr. Andreas Setiawan, S.Si., M.T., ini mengusulkan teknologi terbaru bernama “Photoacoustic Enhanced Atmospheric Water Generator (PAWG)”, yang bertujuan untuk menyediakan sumber air bersih dari udara dengan energi yang lebih efisien.

Advertisement

Proyek yang diketuai oleh Dr. Andreas Setiawan, S.Si., M.T., ini mengusulkan teknologi terbaru bernama “Photoacoustic Enhanced Atmospheric Water Generator (PAWG)”, yang bertujuan untuk menyediakan sumber air bersih dari udara dengan energi yang lebih efisien.

Bersama tim yang terdiri dari Prof. Didit Budi Nugroho, S.Si., M.Si., D.Sc., Cucun Alep Riyanto, S.Pd., M.Sc., dan Hartanto Kusuma Wardana, S.T., M.T., Dr. Andreas membuat teknologi menggunakan material adsorpsi dan metode fotoakustik inframerah yang mampu mengekstraksi air tanpa menggunakan sistem pompa mekanik atau bahan kimia berbahaya.

"Teknologi ini sangat penting, terutama dalam konteks penurunan kualitas air di berbagai wilayah Indonesia. Kami berupaya untuk menciptakan solusi hemat energi yang bisa membantu masyarakat di daerah kering mengakses air bersih," ujar Dr. Andreas saat diwawancara, Senin (9/9/2024).

Advertisement

Aplikasi ini merupakan jawaban atas kebutuhan mendesak dalam industri sarang burung walet, terutama dalam proses pemilahan dan klasifikasi sarang yang sering kali memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan manual.

“Ness-App memanfaatkan algoritma deep learning yang diterapkan pada perangkat mobile, memungkinkan penilaian kualitas sarang burung walet menjadi lebih cepat dan akurat hingga 90 persen dengan tingkat kesalahan yang jauh lebih rendah dibandingkan metode tradisional,” jelas Dr. Hanna dalam rilis UKSW.

Dengan potensi ekspor yang terus meningkat, Ness-App diharapkan akan memberikan dampak besar pada produktivitas petani walet di Indonesia, yang merupakan salah satu produsen sarang burung walet terbesar di dunia. Lebih lanjut, tim Ness-App tengah mengembangkan inovasi lanjutan dengan nama Cabin AI-Walet, yang akan mempercepat proses penilaian tanpa menggunakan perangkat mobile.

Smart Monitoring Transformer

Proyek ketiga yang diketuai oleh Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo berfokus pada pengembangan smart monitoring transformer berbasis deep learning. Bersama timnya, yaitu Prof. Hindriyanto Dwi Purnomo; Yessica Nataliani, S.Si., M.Kom., Ph.D., dan Demas Sabatino, M.T., Prof. Kristoko menciptakan sebuah sistem yang mampu memantau kondisi transformator secara real-time dan mendeteksi potensi anomali atau kerusakan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Advertisement

"Dengan teknologi ini, kami mampu mengumpulkan data-data penting seperti suhu, tekanan oli, dan tegangan arus, yang kemudian dianalisis oleh algoritma deep learning untuk memprediksi kemungkinan terjadinya kerusakan pada trafo," ujar Prof. Kristoko.

Prof. Kristoko menjelaskan bahwa inovasi ini mendapat respon positif dari industri mitra, PT. Andalan Bangun Bhuana Baru di Surabaya, yang telah melakukan uji coba dan siap memproduksi alat ini secara massal. "Inovasi ini berjalan dengan baik dan kami telah bersepakat kerja sama untuk memproduksi produk ini secara massal," ujarnya.

Potensi pasarnya pun dinilai sangat besar, mengingat belum ada teknologi serupa yang tersedia di Indonesia maupun pasar global. Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi industri energi di Indonesia, serta mendorong UKSW sebagai pusat unggulan dalam pengembangan teknologi berbasis AI.

Advertisement

Keberhasilan tiga proposal ini tidak hanya membawa dampak positif bagi UKSW, tetapi juga bagi industri yang menjadi mitra dalam proyek-proyek ini. Program Dana Padanan Kedaireka memberikan dorongan signifikan bagi para peneliti untuk terus berinovasi, mengembangkan teknologi yang relevan, dan berkontribusi dalam upaya menyelesaikan tantangan-tantangan besar yang dihadapi masyarakat.

Dengan lahirnya inovasi riset unggulan ini, UKSW menunjukkan komitmen dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), tidak hanya SDGs 6 Clean Water and Sanitation, SDGs 7 Affordable and Clean Energy, dan SDGs 13 Climate Action, namun juga SDGs 9 Industry, Innovation, and Infrastructure, serta SDGs 17 Partnerships for the Goals melalui kerja sama dan kolaborasi dengan dunia industri.

 

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif