by Hijriyah Al Wakhidah Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 11 Maret 2014 - 20:40 WIB
ESPOS.ID - Bupati Boyolali, Seno Samodro (dok)
Esposin, BOYOLALI -- Tudingan Laporan Barisan Merah Putih Pengging (BMPP) bahwa Bupati Boyolali, Seno Samodro, menjadi "makelar" dalam investasi di Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari Solo, November 2011, dibantah oleh Seno. Seno bahkan menyangkal pernah menandatangi akta perjanjian itu.
Padahal, sang notaris, Anita Riza Yanthi SH, mengakui telah membuat akta perjanjian antara Seno Samodro dengan Heru Setiabudi sebagai investor. Bupati Boyolali, Seno Samodro, saat ditemui Esposin, mengaku tidak pernah membuat akta perjanjian semacam itu. Meskipun, dalam akta tersebut tertulis jelas nama dan alamat rumahnya di Jl.Manggis RT 04/RW 07, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali.
"Bahkan saya tidak pernah kenal dengan notaris yang disebutkan itu. Ketemu saja saya belum pernah," kata Bupati.
Bupati juga membantah bahwa pihaknya tidak mungkin menjadi makelar untuk investasi di THR. "Ya memang saya kenal dengan Jokowi dengan Heru Setiabudi juga kenal. Tapi apa mungkin saya jadi makelar di situ. Lha Sriwedari saja sekarang belum jelas jluntrunge."
Salinan akta perjanjian yang diterima Esposin menyebutkan dalam pasal 3 pihak pertama (Heru Setiabudi) akan membayar pihak kedua (Seno Samodro) sebagai fee sebesar Rp350 miliar yang paling lambat dilunasi 30 hari terhitung setelah akta perjanjian ini ditandatangani.
Di pasal 6, pihak kedua akan memfasilitasi pihak pertama dengan Wali Kota maupun Pemkot Solo atau instansi yang berwenang untuk mengajukan atau mendapatkan hak guna bangunan (HGB) atas tanah tersebut untuk 20 tahun. Pasal 7 menyebutkan apabila proyek investasi ini dikabulkan Pemkot Solo, maka pihak pertama akan memberikan tambahan uang kepada pihak kedua senilai Rp25 miliar.