by Candra Septian Bantara Brand Content - Espos.id News - Jumat, 20 September 2024 - 09:31 WIB
Esposin, SOLO - Tim Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Surakarta menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) berupa pemberdayaan kader posyandu dalam pencegahan stunting melalui Laktasi Center di Posyandu Bina Sejahtera Kadipiro, Banjarsari, Solo, pada Rabu (18/9/2024).
Kegiatan PKM ini sebagai wujud impelementasi Hibah PKM skema PMP dari DRTPM Kemendikbudristek tahun 2024 oleh tim PKM ITS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan Ketua tim Retno Dewi Noviyanti, S.Gz., M.Si.
"Legiatan ini sangat mendukung pelaksanaan Catur Dharma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini diikuti 30 peserta terdiri atas kader posyandu dan perwakilan ibu yang memiliki balita di bawah 2 tahun," ujar Retno dalam keterangan tertulis.
Dijelaskan, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara tim yang terdiri atas dosen dan mahasiswa dari prodi S1 Gizi dan DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Dijelaskan, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara tim yang terdiri atas dosen dan mahasiswa dari prodi S1 Gizi dan DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
"Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu balita tentang pencegahan stunting, pengelolaan laktasi center dan dan pelatihan pembuatan olahan modifikasi pangan lokal untuk meningkatkan produksi ASI, yang bergizi dan mudah didapat," ujarnya.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan kader posyandu balita dan ibu balita ini dibuka oleh perwakilan dari Puskesmas Gambirsari Solo, Heni.
Sesi pertama pendidikan disampaikan oleh Dosen Prodi S1 Gizi, Dewi Pertiwi Dyah Kusudaryati, S.Gz., M.Gizi dengan materi pencegahan dan pengelolaan stunting.
Dalam materi tersebut dijelaskan tentang pencegahan stunting dengan memberikan ASI eksklusif, keberhasilan pemberian ASI eksklusif dibutuhkan dukungan suami, keluarga dan lingkungan. Pada sesi ini banyak peserta yang menanyakan perbedaan stunting dengan gizi kurang, kemudian ada yang menanyakan cara mendeteksi stunting.
Sesi kedua disampaikan oleh Dosen Prodi DIII Kebidanan, Nevia Zulfatunnisa', S.Si.T., M.Kes dengan materi manajemen laktasi dan pijat oksitosin. Dalam materi tersebut dijelaskan tentang manajemen laktasi secara lengkap meliputi cara menyusui yang baik dan benar, cara pemberian ASI bagi ibu bekerja, faktor-faktor yang memengaruhi produksi ASI dan menjelaskan tentang pijat oksitosin untuk memperlancar produksi ASI sekaligus mempraktikkan pijat oksitosin dengan media manikin. Pada sesi ini peserta menanyakan tentang cara menyapih ASI yang baik dan benar.
Sesi ketiga disampaikan oleh Dosen Prodi S1 Gizi sekaligus ketua tim pengabdian, Retno Dewi Noviyanti, S.Gz, M. Si dengan materi meningkatkan produksi ASI dengan asupan zat gizi yang tepat.
Dalam materi tersebut dijelaskan tentang porsi makan ibu menyusui yaitu porsi yang lebih banyak dibanding dengan yang tidak menyusui, menu seimbang dan sumber bahan makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI.
Dia menjelaskan catatan menu seimbang tidak harus mahal dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang mudah didapat dan terjangkau namun kaya gizi dan dikonsumsi ibu menyusui sebagai galaktogogum seperti sayuran (daun katuk, daun kelor, jantung pisang), kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, telur, buah dan cukup cairan.
Pada sesi keempat, Dosen Prodi S1 Gizi, Agung Setya Wardhana, S.TP, M.Si memberikan pelatihan pembuatan olahan bahan pangan lokal untuk meningkatkan produksi ASI.
Dalam kegiatan ini didemontrasikan pembuatan cupcake dengan bahan dasar tepung jagung dan tepung kacang hijau, di mana bahan tersebut adalah bagian dari produk kacang-kacangan dan biji-bijian yang dapat meningkatkan produksi ASI. Cupcake ini menjadi produk olahan pangan lokal yang inovatif dan variatif.