Esposin, JAYAPURA - Tim SAR gabungan, Selasa (18/8/2015) siang, terpaksa menghentikan rencana evakuasi 54 jenazah korban jatuhnya pesawat Trigana Air di Papua karena cuaca tidak bersahabat.
"Belum bisa dipastikan kapan evakuasi kembali dilakukan," ungkap sumber yang enggan disebut namanya seperti dilansir Antara, Selasa. Dia mengatakan cuaca di sekitar Oksob sudah mulai gelap sehingga helikopter Airfast kembali ke Oksibil. Sementara itu Kepala Basarnas Bambang Soelistyo di Jayapura, mengatakan proses evakuasi masih berlangsung namun menunggu cuaca membaik. "Mudah-mudahan cuaca segera membaik sehingga evakuasi dapat segera dilanjutkan," harap Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo, seraya menambahkan, saat ini jenazah sudah siap dievakuasi dari pegunungan Oksob ke Oksibil.
Dikatakan, bila cuaca memungkinkan maka para korban yang sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah akan diangkut dengan menggunakan netting system houseting atau diangkut dengan jaring. Sementara,
"Pukul 13.40 WIT kotak hitam Trigana Air yang mengalami musibah sudah ditemukan," kata Kepala Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan J.A. Barata dalam pesan singkat yang diterima, Selasa.
Saat ini, lanjut Barata, kotak hitam tersebut tengah dievakuasi oleh tim Badan SAR Nasional dan lainnya untuk segera diserahkan dan diinvestigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).