news
Langganan

Teks Proklamasi: Isi, Sejarah Singkat & Perbedaan Naskah Klad-Otentik - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Aghniya Fitrisna Damartiasari  - Espos.id News  -  Minggu, 7 Agustus 2022 - 14:30 WIB

ESPOS.ID - Perbandingan Teks proklamasi hasil tulisan tangan dengan tik. (Istimewa/Repro)

Esposin, SOLO -- Teks Proklamasi Kemerdekaan dibacakan oleh Soekarno didampingi Mohammad Hatta di serambi depan rumah Soekarno, Jl. Pengangsaan Timur No.56 Jakarta pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.

Indonesia secara resmi memproklamasikan Kemerdekaannya. Teks Proklamasi yang dibacakan kala itu disusun oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, bersama Mohammad Hatta dan para tokoh lain.

Advertisement

Dibalik penyusunan teks Proklamasi itu terdapat kisah sejarah yang perlu Anda tahu. Bermula dari perdebatan antara sekelompok pemuda dengan Ir. Soekarno yang akrab disapa Bung Karno di kediamannya pada tanggal 15 Agustus 1945.

Melansir dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara, setneg.go.id, Kamis (4/8/2022), para pemuda mendesak Bung Karno segera mendeklarasikan kemerdekaan hari itu juga.

Bung Karno sempat merasa emosi. Keberadaan Mohammad Hatta yang akrab disapa Bung Hatta mampu menjadi penengah. Ia berusaha menenangkan para pemuda dan mengingatkan untuk tidak gegabah.

Advertisement

Baca Juga : Begini Cara Ikut Upacara 17 Agustus 2022 di Istana Negara

Pada 16 Agustus 1945 dini hari, Soekarno beserta anak, istri, dan juga Bung Hatta, justru dibawa oleh para pemuda ke Rengasdengklok. Wilayah tersebut dipilih karena dianggap sesuai dengan perhitungan militer dari para pemuda. Di sanalah para pemuda bermaksud untuk kembali mencoba mendesak Soekarno dan Hatta. Usaha mereka tak berhasil.

Soekarno mencoba menghindari perdebatan dengan menjelaskan kepada para pemuda bahwa sebelumnya, di Saigon, dirinya telah membuat rencana Proklamasi Kemerdekaan. Soekarno akan mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Sejarah Singkat

Saat Sukarni bertanya mengapa harus di tanggal 17 Agustus, Soekarno hanya menjawab bahwa perasaannya berkata begitu. Menurutnya, angka 17 memiliki makna tersendiri.

Pada masa itu, bulan Agustus merupakan bulan Ramadhan. Tanggal 17 Agustus saat itu jatuh di hari Jumat. Alquran diturunkan di 17 Ramadhan dan umat Islam bersembahyang 17 rakaat sehari.

Advertisement

Baca Juga : Gedung Kavallerie-Artillerie, Markas Pasukan Elite Legiun Mangkunegaran

Soebardjo tiba di Rengasdengklok pukul 17.00 WIB untuk menjemput Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mereka mulai merumuskan teks Proklamasi begitu kembali ke Jakarta.

Kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Jl. Imam Bonjol No.1 Jakarta Pusat dipilih sebagai lokasi perumusan teks Proklamasi. Rumah tersebut menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi saat ini.

Pertimbangan kala itu, Laksamana Maeda menjamin keamanan dan keselamatan Soekarno, Hatta, dan tokoh lain. Mereka mulai merancang teks Proklamasi pada malam hari.

Advertisement

Waktu telah memasuki dini hari, tetapi mata mereka masih segar dan pikiran mereka masih bekerja. Bung Karno menuliskan konsep teks Proklamasi dengan tangannya sendiri dalam secarik kertas. Bung Karno dibantu Hatta dan juga Soebardjo. Para tokoh dan pemuda yang lain menuggu di teras rumah.

Teks Proklamasi

Teks Proklamasi kemudian diketik oleh Sayuti Melik sesuai usul Sukarni. Teks Proklamasi juga ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta, atas nama Bangsa Indonesia. Deklarasi Kemerdekaan diputuskan dilakukan di kediaman Soekarno, Jl Pengangsaan Timur No.56 agar tidak timbul kehebohan dari pihak-pihak lain.

Baca Juga : Idul Adha 1962, Presiden Sukarno Ditembak dari Jarak Dekat

Soekarno dan Hatta secara resmi mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Selesai pembacaan teks Proklamasi dilakukan pengibaran bendera Merah Putih. Bendera yang dijahit oleh Fatmawati itu dikibarkan dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Hingga kini, terdapat dua jenis teks Proklamasi yang dipublikasikan kepada masyarakat Indonesia. Dilansir dari situs cagar budaya kemdikbud.go.id, Kamis (4/8/2022), berikut ini teks Proklamasi yang diketik Sayuti Melik dan dibacakan Soerkarno didampingi Bung Hatta pada 17 Agustus 1945. Selanjutnya teks Proklamasi ini disebut dengan naskah otentik.

Advertisement

Teks Proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik dan dibacakan oleh Soekarno (kemdikbud.go.id)

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta.

Advertisement

Berikut ini teks Proklamasi hasil tulis tangan Soekarno yang ditemukan di tempat sampah rumah Laksamana Maeda. B. M. Diah menyelamatkan teks Proklamasi tersebut dan menyimpannya. Teks Proklamasi ini selanjutnya disebut naskah klad.

Baca Juga : Biografi Fatmawati: Murid Bung Karno yang Jadi Ibu Negara Pertama

Naskah Proklamasi tulisan Soekarno yang disimpan oleh BM Diah (kemdikbud.go.id)

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17 - 8 - ‘05

Wakil2 bangsa Indonesia.

Terdapat perbedaan pada dua teks Proklamasi tersebut. Masih dilansir dari laman cagarbudaya.kemdibud.go.id, Minggu (7/8/20222), perbedaan naskah klad dan otentik tersebut berkenaan dengan:

  1. Kata hal2 pada paragraf kedua baris pertama diubah menjadi hal-hal
  2. Kata tempoh pada pragraf kedua diganti menjadi tempo
  3. Penulisan tanggal dan bulan, yaitu Djakarta, 17-8-'05 diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
  4. Kaliman Wakil2 Bangsa Indonesia diubah menjadi Atas nama Bangsa Indonesia.
Baca Juga : Ini Daftar Istri Soekarno, Ada yang dari Jawa sampai Jepang
Advertisement
Sri Sumi Handayani - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif