by Tegar Arief Jibi Bisnis - Espos.id News - Selasa, 27 Mei 2014 - 05:15 WIB
Ditemui di posko pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Rumah Polonnia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengungkapkan alasannya untuk mundur.
Penetapan sebagai tersangka kasus pengelolaan dana haji oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), diakui Surya cukup mengguncang dirinya dan keluarga. Hal itulah yang disampaikan Surya ke Presiden SBY.
"Ini masalah berat buat saya dan keluarga, jadi saya harus fokus menyelesaikan masalah ini," kata Surya, Senin (26/5/2014).
SBY sendiri, kata Surya, meminta dirinya segera mengiimkan surat pengunduran diri secara resmi dan juga laporan kinerja kementerian yang dia pimpin sebagai bahan pertimbangan bagi SBY.
"Yang perlu diingat, saya tidak diberhentikan, tapi saya yang megajukan mundur. Saya harus siap mengikuti proses-proses berikutnya," ujarnya.
Posisi di PPP Sementara itu, posisi Suryadharma Ali sebagai anggota tim pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa masih tanda tanya, setelah Surya ditetapkan sebagai tersangka pengelolaan dana haji dalam kapasitasnya sebagai Menteri Agama.
"Tanya ke Pak Prabowo-Hatta saja," kata Surya saat ditemui di posko pemenangan Rumah Polonia, Jakarta, Senin (26/5/2014).
Namun Surya menegaskan posisi dirinya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih aman. Seluruh kader dang fungsionaris masih menginginkan dirinya memimpin partai ka'bah tersebut.
"Saya masih ketua umum. Sampai hari ini PPP solid, pengurus DPP memberikan doa dan suport," akunya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengapresiasi keputusan Surya yang mundur dari jabatannya sebagai Menteri Agama setelah berstatus tersangka.
Namu Muzani belum mengetahui dengan pasti apakah posisi Surya di tim pemenangan pasangan Prabowo-Hatta akan dievaluasi atau tidak.
"Itu langkah yang sangat kesatria. Kami yakin PPP tetap solid," tegasnya.