by Adib Muttaqin Asfar Jibi Solopos - Espos.id News - Jumat, 29 September 2017 - 16:30 WIB
Esposin, JAKARTA -- Isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) kembali muncul menjelang akhir September 2017. Benarkah isu itu sedang menghantui masyakarat? Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan mayoritas responden tidak merasa ada ancaman itu.
Saat ditanya apakah responden setuju anggapan bahwa PKI sedang bangkit, mayoritas menjawab tidak. Sebanyak 86,8 persen responden menyatakan tidak setuju anggapan kebangkitan itu. Hanya sekitar 12,6 persen responden yang setuju.
Direktur Program SMRC, Sirojudin Abbas, mengatakan isu kebangkitan PKI tersebut tidak penting karena mayoritas responden tidak merasa ada ancaman. “Isu kebangkitan PKI yang ditujukan untuk memperlemah dukungan rakyat pada Jokowi nampaknya bukan pilihan isu stategis yang berpengaruh,” kata Abbas dalam rilis hasil survei yang dipublikasikan di saifulmujani.com, Jumat (29/9/2017).
Namun dalam survei itu, hanya sedikit responden yang setuju dengan pendapat bahwa PKI tak akan mengancam jika keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat semakin baik. Hanya 25 persen responden yang menyatakan pendapat itu. Sebaliknya, 36,6 persen justru tidak menyetujui perdapat tersebut. Sedangkan 37,9 persen lainnya yang belum menentukan jawaban.
Survei ini juga menanyakan persepsi masyarakat tentang isu Jokowi terkait PKI. Mayoritas responden (75,1%) tidak percaya dengan isu tersebut. Hanya 5,1% responden yang percaya dengan isu itu.
Survei dilakukan pada 3-10 September 2017 dengan melibatkan 1.220 responden yang dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling untuk seluruh populasi Indonesia yang telah berumur 17 tahun atau sudah menikah. Dengan tingkat response rate 87 persen, survei ini memiliki margin of error ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.