news
Langganan

Survei Indikator: Kepercayaan Tertinggi Publik kepada TNI - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Minggu, 26 September 2021 - 19:28 WIB

ESPOS.ID - Anggota Bhabinkamtibmas Polresta Solo bersama anggota Babinsa TNI AD bersiap menyerahkan paket sembako dari Akabri 1996. (Solopos/Nicolous Irawan)

Esposin, JAKARTA — Selain terhadap Presiden Jokowi, lembaga survei Indikator Politik juga melakukan survei kepercayaan publik atas kinerja sejumlah lembaga tinggi negara.

Hasilnya, kepercayaan tertinggi responden kepada TNI sedangkan kepercayaan terendah kepada DPR dan partai politik.

Advertisement

Terhadap hasil survei ini, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, meminta para legislator mawas diri.

Apalagi, kasus yang menimpa Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin yang terjerat kasus dugaan suap menambah buruk citra wakil rakyat di mata publik.

Baca Juga: Kepuasan Kinerja Jokowi Menurun, Ini Kata Direktur Indikator Politik 

Advertisement

Dalam rilis Indikator Politik yang dikutip detik.com, Minggu (26/9/2021), responden diminta menyebutkan tingkat kepercayaan kepada masing-masing lembaga.

Hasilnya, TNI jadi lembaga teratas yang dipercaya publik.

"TNI paling dipercaya, kemudian Presiden, Polri, KPK, Kejaksaan, MPR, DPD, DPR, dan partai politik," demikian hasil survei Indikator itu.

Survei dilakukan pada 17-21 September 2021. Penarikan sampel menggunakan metode kontak telepon kepada responden.

Sangat Kompak

Selain itu, survei Indikator Indikator menanyakan ke responden soal kekompakan Polri-TNI. Sebanyak 68,5 responden menyatakan Polri-TNI kompak menjaga keamanan selama masa wabah.
Advertisement

"Mayoritas menilai Polri dan TNI cukup atau sangat kompak dalam menjaga keamanan selama masa wabah," tulis survei Indikator.

Hasil survei terhadap TNI

Sangat Kompak: 14,8 Cukup Kompak 68,5 Kurang Kompak: 7,9 Tidak Kompak Sama Sekali: 0,6 Tidak Tahu/Tidak Jawab: 8,2

Harus Berbenah

Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, mengatakan partai politik harus berbenah.

Azis Syamsuddin menambah panjang daftar pimpinan DPR RI yang menjadi tersangka kasus korupsi di KPK.

Sebelum Azis Syamsuddin, Setya Novanto dan Taufik Kurniawan juga menghuni bui karena kasus korupsi.

Setya Novanto adalah Ketua DPR tahun 2016 sedangkan Taufik menjabat Wakil Ketua DPR.

Advertisement

Baca Juga: Kepuasan Publik Atas Kinerja Jokowi Menurun, Ini Angkanya 

"Saya tidak ingin menyalahkan yang sudah terjadi, saya harap dengan ditahan Pak Azis Syamsuddin, sebelumnya Alex Noerdin, dan Setya Novanto dulu, bisa jadi masih ada sisa-sisa, tapi saya berharap ke depannya ini parpol mengirimkan kader-kader terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan di legislatif maupun eksekutif," kata Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, saat dihubungi detik.com, Sabtu (25/9/2021).

Boyamin yakin setiap partai politik memiliki kader yang berkualitas dan berintegritas.

Dia mengatakan parpol harus menyaring kadernya yang bakal dicalonkan untuk jabatan legislatif ataupun eksekutif.

Advertisement

"Kalau cara saringannya benar saya yakin setidaknya akan mendapatkan kader-kader terbaik dalam duduki jabatan dan emban amanah. Jadi sekali lagi itu bisa dilakukan saringan dengan cara ilmu pengetahuan, psikotes, profile assessment, cara track record dan cara pendidikan," ucap Boyamin.

Kader Terbaik

Dia berharap keberadaan anggaran operasional parpol dari APBN segera terwujud.

Menurutnya, hal ini bisa memicu parpol mengirimkan kader-kader terbaik untuk duduk di jabatan publik.

"Nanti parpol yang standarnya paling bagus, demokrasinya hidup, sistem pengkaderan bagus, maka akan dapat anggaran 100 persen. Tapi, kalau sistem demokrasinya buruk, tidak ada mekanisme mahkamah partai dan tidak ada mekanisme penggantian ketum yang demokratis dan sebagainya maka akan dikurangi 20 persen," ujarnya.

"Ini nantinya kita berharap parpol semakin profesional sehingga ketika kirim kader terbaik otomatis pasti bergaris lurus, sesuatu yang berbanding lurus, sehingga nantinya tidak akan ada lagi DPR menjadi kartu gilir untuk diproses oleh KPK atau penegak hukum lainya," sambung Boyamin.

Berikut hasil survei tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga negara:

TNI Sangat/cukup Percaya: 90 Sedikit percaya: 7 Tidak percaya sama sekali: 0 Tidak Tahu/Tidak Jawab: 3

Presiden Sangat/cukup Percaya: 82 Sedikit percaya: 15 Tidak percaya sama sekali: 1 Tidak Tahu/Tidak Jawab: 2

Polri Sangat/cukup Percaya: 71 Sedikit percaya: 24 Tidak percaya sama sekali: 1 Tidak Tahu/Tidak Jawab: 3

Advertisement

KPK Sangat/cukup Percaya: 65 Sedikit percaya: 26 Tidak percaya sama sekali: 4 Tidak Tahu/Tidak Jawab: 5

Kejaksaan Sangat/cukup Percaya: 61 Sedikit percaya: 25 Tidak percaya sama sekali: 5 Tidak Tahu/Tidak Jawab: 9

MPR Sangat/cukup Percaya: 57 Sedikit percaya: 30 Tidak percaya sama sekali: 5 Tidak Tahu/Tidak Jawab: 8

DPD Sangat/cukup Percaya: 52 Sedikit percaya: 34 Tidak percaya sama sekali: 6 Tidak Tahu/Tidak Jawab: 8

DPR Sangat/cukup Percaya: 50 Sedikit percaya: 36 Tidak percaya sama sekali: 9 Tidak Tahu/Tidak Jawab: 6

Partai Politik Sangat/cukup Percaya: 48 Sedikit percaya: 37 Tidak percaya sama sekali: 9 Tidak Tahu/Tidak Jawab: 6

 

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif