news
Langganan

Sukmawati: Sukarno Pancasilais, Bebaskan Agama Anak-Anaknya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Selasa, 26 Oktober 2021 - 21:13 WIB

ESPOS.ID - Sukmawati Soekarnoputri resmi pindah agama dari Islam ke Hindu, Selasa (26/10/2021). (Detikcom)

Esposin, GIANYAR — Putri Presiden pertama RI, Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri, resmi memeluk agama Hindu setelah menjalani upacara Sudhi Wadani.

Sukmawati menyebut ayahnya, Sukarno atau Bung Karno, membebaskan anak-anaknya untuk memilih agama yang dianut.

Advertisement

"Jadi kalau di agama tak jadi masalah, nggak dipaksakan. Anak-anak (Bung Karno) juga silakan (memilih agama), nggak mesti mengikuti Islam dengan patuh sekali, dengan taat sekali. Terserah bagaimana panggilan jiwa dan kemampuan peribadi masing-masing," kata Sukmawati saat konferensi pers di The Soekarno Center, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (26/10/2021).

Bagi Sukmawati, Bung Karno merupakan sosok yang sangat Pancasilais, yang mengajarkan kebinekaan harus menjadi prinsip utama bagi warga negara Indonesia.

Advertisement

Bagi Sukmawati, Bung Karno merupakan sosok yang sangat Pancasilais, yang mengajarkan kebinekaan harus menjadi prinsip utama bagi warga negara Indonesia.

"Semakin banyak (kebinekaannya) semakin bagus ilmu pengetahuannya. Jadi itu arahan (atau) beliau ajaran beliau," terang Sukmawati seperti dikutip Detikcom.

Baca Juga: Pindah Agama Sukmawati Peristiwa Personal, Jangan Direspons Berlebihan 

Advertisement

Mereka yang mayoritas tidak boleh angkuh dan kemudian tidak bertoleransi dengan agama minoritas.

Menurut Sukmawati, mereka yang mayoritas harus mempunyai rasa toleransi yang baik. Sebab dalam berbangsa, semua masyarakat ini bersaudara di seluruh kepulauan Indonesia.

"Jadi itu yang selalu ditanamkan Bung Karno ya," tegas Sukmawati.

Advertisement

Baca Juga: Sukmawati Jalani Puncak Ritual Pindah Hindu, Dijaga Ketat Pecalang 

Sukmawati menuturkan, Bung Karno mempunyai ajudannya yang beragama Katolik.

Saat memulai jamuan makan dan dipersilakan untuk berdoa, Bung Karno kerap memilihnya untuk memimpin doa.

Advertisement

"Dipilih yang memimpin (doa) itu bukan yang agama Islam, silakan yang Khatolik menyampaikan doa di agamanya yang diajak untuk memimpin (doa makan)," jelas Sukmawati.

 

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif