by Redaksi - Espos.id News - Kamis, 3 November 2011 - 23:39 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi (detiknews.com)
Solo (Esposin)--Kelompok industri menengah kelas bisnis dengan daya di atas 200 kVA masih tercatat sebagai kelompok penerima subsidi listrik terbesar kedua setelah rumah tangga kecil kelas R1.
Dari data yang disampaikan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2010, subsidi listrik yang diterima kalangan industri menengah mencapai Rp 11,82 triliun, dengan jumlah pelanggan 8,7 ribu pelanggan.
Sementara rumah tangga kecil kelas R1 dengan jumlah pelanggan mencapai 19,5 juta pelanggan, menerima subsidi sedikit lebih banyak yakni Rp 14 triliun.
Di bawahnya, kelompok rumah tangga kecil dengan daya 900 VA total menerima subsidi listrik hanya Rp 10,92 triliun dan rumah tangga kecil dengan daya 1.300 VA hanya menerima subsidi Rp 4,34 triliun.
Sementara itu, golongan tarif bisnis besar pun masih menikmati subsidi listrik hingga mencapai angka Rp 1,74 triliun, atau lebih besar dari subsidi yang diterima rumah tangga menengah kelas R2 yang hanya menikmati subsidi listrik Rp 1,41 triliun.
Hal ini disampaikan Kasubdit Harga dan Subsidi Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian ESDM, Ir Djoko Widianto, kendati ia menegaskan bahwa subsidi listrik diprioritaskan bagi konsumen tidak mampu dengan data 450 VA sampai dengan 1.300 VA. Sementara, untuk tarif lainnya ditetapkan sesuai biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik dan keekonomian secara bertahap.
Ia menambahkan, berdasar wilayah, subsidi listrik juga paling banyak mengalir ke wilayah distribusi Jawa dan Bali.
“Dari total subsidi listrik tahun 2010 Rp 58,1 triliun, wilayah Jawa Bali tercatat mendapat subsidi listrik hingga Rp 26,65 triliun. Sementara, wilayah Indonesia Barat hanya Rp 17,17 triliun dan Indonesia Timur hanya Rp 14,29 triliun,” kata Djoko, di sela-sela Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Masyarakat dalam Pemanfaatan Tenaga Listrik, di The Sunan Hotel, Kamis (3/11/2011).
(haw)
