by Jafar Sodiq Assegaf Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 4 November 2014 - 10:15 WIB
Diberitakan, Pemkot Solo menyatakan masih kekurangan sekitar 1.200 pegawai, yang terdiri atas guru SD dan tenaga kesehatan.
Kabar lain, Tim penyelidik Kejari Solo memanggil Kepala Disperindag Solo, Rohana, untuk diperiksa men jadi saksi terkait kasus dugaan penyimpangan proyek renovasi kantor BPSK Solo 2013, pekan ini.
Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 4 November 2014 berikut;
Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 4 November 2014 berikut;
MORATORIUM CPNS: Pemkot Solo Butuh 800 Guru SD
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyatakan masih kekurangan sekitar 1.200 pegawai, yang terdiri atas guru sekolah dasar (SD) dan tenaga kesehatan. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (3/11), mengatakan pengajuan kuota CPNS untuk tahun depan akan diprioritaskan untuk guru SD dan tenaga kesehatan.
“Jadi kami masih butuh banyak tenaga kesehatan, seperti perawat, bidan, dan dokter spesialis. Selain mengajukan formasi tenaga kesehatan, guru SD yang kami miliki juga masih minim,” tutur dia.
Rudy menilai kebijakan moratorium PNS hingga lima mendatang sah-sah saja dilakukan, kecuali untuk formasi guru maupun tenaga kesehatan, sehingga Pemkot akan tetap mengajukan kouta CPNS untuk 2015.
(Baca Juga: Pemkot Solo Tetap Minta Kuota Penerimaan CPNS untuk 2015)
LALIN SOLO BARU: Arus Dialihkan, Kemacetan Tak Bisa Dihindari
Sejumlah pekerja sibuk menata besi-besi panjang melintang ke utara dan di selatan Jl. Ir. Soekarno, Solo Baru, Sukoharjo, Senin (3/11). Tak semua besi panjang itu dipasang. Hanya bagian yang akan menjadi bulevar yang saat ini menjadi pusat perhatian. Beberapa kendaraan berat ada di lokasi proyek tepat di depan Fave Hotel dan The Park Mall, Solo Baru.
KASUS KANTOR BPSK: Kejari bakal Periksa Kepala Disperindag
Tim penyelidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo memanggil Kepala Di nas Perindustrian dan Perda gangan (Disperindag) Solo, Rohana, untuk diperiksa men jadi saksi terkait kasus dugaan penyimpangan proyek renovasi kantor BPSK Solo 2013, pekan ini.
Selain dia turut dipanggil pula pejabat pembuat komitmen (PPKom), pejabat pena tausahaan keuangan (PPK), pihak kontraktor, dan BPSK. Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Solo, Erfan Suprapto, saat ditemui Espos di kantornya, Senin (3/11), menyampaikan pihaknya sudah melayangkan panggilan kepada para saksi, Jumat (31/10).
Rencananya mereka diperiksa Selasa-Kamis (4-6/11). Adapun yang dipanggil terdiri atas, Kepala Disperindag Solo Rohana, PPK, pihak kontraktor, dan BPSK. Ditanya identitas saksi dari PPKom, PPK, pihak kontraktor, dan BPSK yang dipanggil, Erfan mengaku lupa. Dia juga lupa masing-masing dari mereka akan diperiksa hari apa.
(Baca Juga: Kepala Disperindag Solo Segera Diperiksa Kejaksaan, Dugaan Pelanggaran Proyek Renovasi Kantor BPSK Solo Ditangani Seksi Pidsus Kejari)
PENEMUAN ILMIAH: Mengubah Abu Vulkanis Jadi Penyaring Limbah
Berkat rasa ingin tahu yang tinggi, siswa SMA Negeri 1 Solo berhasil menciptakan alat penyaring logam berat. Luca Cada Lora, 17, kelas XI IPA 9 dan temannya Galih Ramadhan, 17, kelas XI IPA 3 awalnya tertarik dengan air selokan di depan rumah mereka yang berubah menjadi jernih lantaran tercampur endapan abu vulkanis Gunung Kelud.
“Setelah erupsi Gunung Kelud pada Februari lalu, saya melihat selokan depan rumah airnya jernih. Ternyata setelah diperhatikan ada endapan abu vulkanis yang tercampur,” kata Luca, saat dihubungi Espos, Senin (3/11).
Luca dan Galih kemudian mencari referensi terkait manfaat abu vulkanis di Internet. Mereka kemudian menemukan jurnal ilmiah peneliti luar negeri tentang alat penyaring limbah dari abu vulkanis. Mereka berdua lantas meminta pendampingan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
“Kami menggunakan abu vulkanis yang telah disaring sehingga memiliki ukuran partikel yang hampir sama. Setelah itu dipanaskan dengan suhu 900 derajat celcius, baru digunakan untuk menyaring air,” jelas dia.
Kedua siswa itu mengkhususkan penelitian pada manfaat abu vulkanis untuk menyaring limbah industri logam berat yakni chronium hexavalent (cr-6).