by Tim Solopos - Espos.id News - Senin, 15 Januari 2024 - 08:15 WIB
Esposin, SRAGEN--Ulasan tentang gelar kesarjanaan belum jadi jaminan bagi pemegangnya cepat mendapat pekerjaan diangkat menjadi headline Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (15/1/2024). Hal ini lantaran pendidikan sarjana dinilai masih lebih banyak berorientasi untuk jadi pegawai atau PNS.
Diberitakan Solopos hari ini, kondisi sulitnya mencari pekerjaan itu antara lain dialami Nur Diyah. Sudah tujuh bulan dia resmi lulus dari salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Solo. Selama itu juga Nur dengan giat mengirimkan surat lamaran ke beberapa perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan.
Warga Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Sragen ini belum mendapatkan pekerjaan sesuai keinginannya. Bahkan, undangan panggilan wawancara tak juga mampir. Ditambah lagi, awal Januari 2024 lalu dia harus menelan kecewa setelah gagal lolos lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Tak berkecil hati, ia lantas melamar ke perusahaan swasta di wilayah Sragen dan Solo. ”Banyak daftar lewat Jobstreet, cari-cari di kerja di sekitar Solo aja, di persyaratan lumayan ada yang gajinya Rp2,5 juta,” terang dia saat ditemui Espos, Jumat (12/1/2024). Dia mengaku tidak masalah bekerja di Bumi Sukowati dengan upah minimum kota/kabupaten (UMK) yang tahun ini hanya naik 4,03% menjadi Rp2.049.000.
Tak berkecil hati, ia lantas melamar ke perusahaan swasta di wilayah Sragen dan Solo. ”Banyak daftar lewat Jobstreet, cari-cari di kerja di sekitar Solo aja, di persyaratan lumayan ada yang gajinya Rp2,5 juta,” terang dia saat ditemui Espos, Jumat (12/1/2024). Dia mengaku tidak masalah bekerja di Bumi Sukowati dengan upah minimum kota/kabupaten (UMK) yang tahun ini hanya naik 4,03% menjadi Rp2.049.000.
Toh, dia masih tinggal bersama orang tuanya. Paling tidak gaji yang bakal dia terima tidak terpotong ongkos tempat tinggal. Berbekal pengalaman magang dan organisasi selama kuliah Nur masih percaya diri bersaing dengan pencari kerja lain. Ketika tak kunjung mendapatkan pekerjaan, dia berencana ingin mengikuti pendidikan profesi advokat beberapa tahun lagi.
Zulhas mengawali kegiatan safari politik dengan menghadiri acara pembekalan saksi PAN di Gedung Graha Sabar, Ngadirejo, Kartasura sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam kesempatan itu, Zulhas berdialog dengan para kader partai berlambang matahari terbit itu.
Di sisi lain, pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yoyakarta, Eddy Junarsin, menilai walau kebijakan pemerintah bertujuan melindungi pelaku UMKM, namun langkah itu belum cukup.
Kebijakan pemusnahan pakaian bekas impor harus diikuti peningkatan kualitas produk sandang di Tanah Air sekaligus besarnya kebutuhan masyarakat akan sandang murah. “Maraknya penjualan baju bekas impor awalnya karena kebutuhan masyarakat yang ingin sandang murah, pakaian bekas impor jadi pilihan,”kata Eddy Junarsin dikutip dari laman ugm.ac.id yang diakses Minggu (14/1/2024).
Itu adalah karya ilmiah puncak saat dia menyelesaikan studi doktoral di Sekolah Tinggi Filsafat Serikat Jesus atau Hochschule fur Philosophie, Philosophische Fakultat SJ di Munchen, Jerman. Studi di Sekolah Tinggi Filsafat Serikat Jesus itu ditempuh Sindhunata pada 1986-1992.
Pada Januari 2024 ini Sindhunata menyelesaikan terjemahan disertasinya itu dan diterbitkan menjadi buku berjudul Ratu Adil: Ramalan Jayabaya dan Sejarah Perlawanan Wong Cilik oleh Gramedia Pustaka Utama. Buku yang bersumber disertasi ini diterbitkan dengan format—saya sebut—istimewa karena memadukan penulisan ulang disertasi sebagai hasil laku ilmiah menelaah konsep dan sejarah ratu adil dan lukisan yang menafsirkan pemaknaan ratu adil sesuai subjektivitas pelukisnya.
Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Senin (15/1/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.espos.id. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Esposin yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Esposin tanpa gangguan iklan.
Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.