by Adib Muttaqin Asfar Wahyu Prakoso Bayu Jatmiko Adi - Espos.id News - Senin, 3 Januari 2022 - 08:47 WIB
Esposin, SOLO – Berdasarkan Peraturan Presiden (PP) No. 78/2021, per 1 September 2021, sejumlah lembaga riset di Tanah Air melebur di bawah naungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Harian Solopos edisi Senin (3/1/2022) mengusung headline terkait potensi terjadinya eksodus sejumlah peneliti menyusul meleburnya sejumlah lembaga riset di bawah BRIN.
Berdasarkan Peraturan Presiden (PP) No. 78/2021, per 1 September 2021 LBM Eijkman resmi berintegrasi dengan BRIN. Tagar #KamiPamit menyertai ucapan penutup dari LBM Eijkman melalui akun Twitter lembaga itu, @eijkman_inst, Minggu (2/1/2022).
Baca Juga: Politisasi Lembaga Riset dan Dunia Akademis Makin Kuat
Baca Juga: Politisasi Lembaga Riset dan Dunia Akademis Makin Kuat
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungan selama 33 tahun Lembaga Eijkman berkiprah dalam pengembangan penelitian biologi molekuler kesehatan dan obat di Indonesia dan dunia. Mari jaga spirit dan etos kerja di mana pun kita berada. #EijkmanForIndonesia #KamiPamit," kicau admin akun @eijkman_inst kali terakhir.
Eijkman bukan satu-satunya lembaga riset yang melebur di bawah BRIN. Selain Eijkman, ada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), dan Lembaga Antariksa Nasional (Lapan). Sejumlah akademisi menyayangkan langkah ini.
Baca Juga: Awal Tahun Baru, Cek Yuk Harga Emas Pegadaian Senin 3 Januari 2022
Masih di halaman depan, Harian Solopos menyajikan berita terkait kemunculan skuter listrik di kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Di kawasan Baluwarti, tepatnya di depan kompleks Keraton Kasunanan, muncul jasa persewaan skuter listrik beraneka warna. Banyak pengunjung yang kemudian memanfaatkan skuter listrik itu untuk mengelilingi keraton.
Seperti Setyowati yang datang langsung dari Sragen. Dia bersama tiga temannya sengaja datang untuk mengisi waktu luang di akhir pekan.
Baca Juga: Asyik, Wisatawan Kini Bisa Keliling Keraton Solo Naik Skuter Listrik
Bukannya masuk ke dalam Keraton, dia dan teman-temannya justru lebih dulu tertarik untuk mencoba skuter listrik. "Seru saja. Menurut saya dengan adanya skuter ini Keraton jadi lebih ramai, daya tariknya bertambah,” kata dia, Minggu (2/1/2022).
Sedangkan Fariska, teman satu rombongan Setyowati, mengatakan mereka baru kali pertama mencoba wahana skuter. Menurutnya, hal itu menjadi pengalaman yang berbeda untuk berwisata di dalam Keraton. Sebab, dengan skuter listrik, dia bisa berkeliling kawasan Keraton tanpa harus jalan kaki. Cukup dengan membayar Rp20.000, dia bisa bisa memanfaatkan skuter listrik selama 15 menit.
Di Halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan berita terkait kenaikan volume sampah akibat belanja online.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo mencatat rata-rata volume sampah di Kota Solo sebanyak 304 ton/hari pada 2019, 295 ton/hari pada 2020, dan 298 ton/hari pada 2021. Volume sampah paling banyak dari Kecamatan Banjarsari, yaitu rata-rata 74 ton/ hari pada 2021.
Baca Juga: Ratusan Kendaraan Pengangkut Sampah Solo Diinspeksi, Banyak yang Rusak
Kasi Pengelolaan Sampah DLH Kota Solo, Reni Cahyawati, menjelaskan sampah yang masuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo berkurang lantaran dipengaruhi sekolah yang menjalankan pembelajaran jarak jauh serta sektor swasta menerapkan bekerja dari rumah.
“Tapi, melihat data, sampah dari sektor rumah naik selama pandemi karena work from home. Sekolah sekolah belum full menerapkan pembelajaran tatap muka sehingga aktivitas di rumah lebih banyak,” kata dia kepada Espos, Kamis (30/12/2021). Reni menambahkan tren belanja online membuat sampah dan kemasan paket barang bertambah saat pandemi.