Esposin, SOLO -- SMP negeri di Kota Solo masih menjadi impian sebagian orang tua calon siswa meski sistem Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB menggunakan zonasi. Artinya peluang calon siswa dari luar kota untuk diterima sangat minim lantaran jarak rumahnya yang jauh dari sekolah.
Pantauan Esposin dalam laman resmi ppdb.surakarta.go.id, sejak hari pertama pendaftar luar kota tersebar merata di hampir semua SMP negeri di Kota Solo. Mereka mendaftar melalui jalur prestasi dan jalur zonasi.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Berdasarkan data yang tertera dalam laman tersebut, per Rabu (10/7/2024) terdapat tiga sekolah dengan jumlah pendaftar luar kota terbanyak. Tiga sekolah tersebut yakni SMPN 3 dengan 20 pendaftar luar kota, SMPN 9 terdapat 13 pendaftar luar kota, dan SMPN 19 Solo terdapat sembilan pendaftar dari luar kota.
Pada jalur zonasi sebaran pendaftar luar kota semakin banyak dan merata. Lima sekolah dengan pendaftar luar kota terbanyak yakni SMPN 22 Solo dengan 82 calon siswa, SMPN 24 dengan 123 calon siswa, SMPN 25 dengan 134 calon siswa, SMPN 26 dengan 92 calon siswa, dan SMPN 27 dengan jumlah 82 calon siswa.
Berbagai hal menjadi alasan kenapa pendaftar luar kota mendaftar ke sekolah negeri di Solo. Ada yang menilai kualitasnya lebih bagus. Namun sebagian calon siswa luar kota beralasan memang jarak rumah dengan sekolah dekat, meski status dalam Kartu Keluarga (KK) bukan warga Solo.
Salah satu orang tua calon siswa asal Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Dwi Puji Rahayu, 40, ketika berbincang dengan Esposin, belum lama ini, mengungkapkan keinginannya mendaftarkan anaknya ke SMPN 3 Solo lewat jalur zonasi. Selain keinginannya, si anak juga menginginkan hal yang sama.
Namun, dia sempat ragu apakah dirinya yang bukan warga Solo itu bisa mendaftar. Akhirnya dia mengunjungi Kantor Dinas Pendidikan Kota Solo untuk memastikan hal itu. Dia dilayani di posko aduan atau help desk di lantai III.
Prioritas Calon Siswa Dalam Kota
“Sebetulnya tidak ada kendala [dalam proses pendaftaran], karena KK saya luar kota jadi minta pertimbangan dinas apakah bisa masuk untuk mendaftar sekolah di Solo, kan sekarang sistemnya zonasi,” kata dia.Dia mengatakan alasannya memilih SMPN 3 Solo lantaran dari semua sekolah yang ada di Solo, sekolah tersebut paling dekat dengan rumahnya. Dia tetap mendaftar meski dirinya mengetahui wilayahnya tidak masuk zonasi.
Padahal sekolah yang paling dekat dengan rumahnya yakni SMPN 2 Ngemplak, Boyolali. Dia mengatakan jika saja dirinya mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut, maka langsung diterima.
“Tapi anaknya tidak mau karena dekat banget dari rumah, jaraknya cuma beberapa meter dari rumah,” kata dia. Dwi tidak mempertimbangkan anaknya mendaftar ke SMPN 2 Ngemplak, terlebih PPDB di Boyolali sudah berakhir.
Kepala Bidang SMP Disdik Kota Solo, Abi Satoto, mengatakan pendaftar luar kota selalu ada setiap tahun. Dia mengatakan pada dasarnya orang tua dari luar kota bisa mendaftarkan anaknya ke sekolah-sekolah di Solo. Namun prioritas pertama tetap calon siswa dari dalam kota.
“Mungkin saja luar kota mendaftar, kan semua boleh, hanya kita tahu bahwa PPDB Kota Solo ini kita utamakan bagi masyarakat Kota Solo dulu. Sehingga calon peserta didik dari luar kota itu nanti, harus mau menunggu,” kata dia.
Juknis PPDB
Abi mengatakan jika calon siswa dari dalam kota sudah diterima semua dan kuota masih tersedia, calon siswa dari luar kota bisa diterima. Hal ini tidak hanya berlaku dalam jalur zonasi. Dia mengatakan tetap mengutamakan calon siswa dari dalam kota meskipun dalam jalur prestasi.“Kalau prestasi anak dalam kota masih ada, ya kami utamakan. Nah baru kalau kuotanya masih calon peserta didik luar kota bisa diterima,” lanjut dia. Abi mengatakan tidak ada kuota khusus yang disediakan untuk menampung siswa luar kota, sehingga skema seleksi tetap sama.
Sesuai Petunjuk Teknis (Juknis) PPDB Kota Solo 2024 yang diterbitkan oleh Disdik Solo, skema seleksi jalur zonasi berdasarkan daerah KK dalam kota, pilihan, jarak, dan usia. Sedangkan skema jalur prestasi berdasarkan daerah KK dalam kota, pilihan, dan nilai.
Tren pendaftar dari luar kota saban tahun selalu tinggi. Berdasarkan catatan Esposin, pada PPDB 2023, SMP negeri di Solo menerima 874 siswa dari luar kota. Angka tersebut diklaim menjadi yang paling banyak selama PPDB SMP diselenggarakan di Kota Bengawan tersebut.
Sebaran siswa luar kota banyak di SMPN perbatasan seperti SMPN 24, SMPN 25, SMPN 26, SMPN 27. Rata-rata siswa luar kota itu berasal dari Karanganyar dan Sukoharjo.
Saat ini, PPDB TK sampai SD di Kota Solo masih berjalan. Jumlah pendaftar luar kota masih mungkin bertambah. Berdasarkan data sementara dalam laman ppdb.surakarta.go.id, Rabu, total jumlah pendaftar tingkat SMP pada jalur zonasi sebanyak 3.722 orang, jalur prestasi 281 orang, dan jalur perpindahan tugas orang tua 27 orang.