news
Langganan

SMA di Kota Solo dan Sukoharjo Tidak Ada Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Dhima Wahyu Sejati  - Espos.id News  -  Jumat, 19 Juli 2024 - 17:03 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi siswa SMA-SMK di Indonesia. (Freepik)

Esposin, SOLO—Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Solo dan Sukoharjo tidak lagi menerapkan penjurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa.

Kasi SMA Cabdin Pendidikan Wilayah VII, Edi Purwanto mengatakan penghapusan jurusan itu menjadi bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka. Edi menjelaskan secara bertahap sejak 2022, SMA di Kota Solo dan Sukoharjo sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.

Advertisement

Edi mengatakan semua sekolah di Solo dan Sukoharjo sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. “Kecuali SMAN 9 Solo ya, karena secara regulasi memang sekolah baru belum menerapkan Kurikulum Merdeka,” kata dia ketika berbincang dengan Esposin melalui sambungan telepon, Jumat (19/7/2024).

Edi mengatakan pada semester awal, siswa kelas X tidak dikelompokan berdasarkan jurusan seperit IPA, IPS, dan Bahasa. Namun ketika sudah memasuki kelas XI siswa bisa mengambil mata pelajaran peminatan sesuai kemauan siswa.

“Ketika kelas XI, anak-anak mulai memilih mata pelajaran peminatan yang disesuaikan dengan keinginan mereka. Termasuk disesuaikan dengan tujuan ke siswa akan mengambil apa di perguruan tinggi nanti,” kata dia.

Advertisement

Dia memberikan ilustrasi semisal ada siswa ketika lulus SMA nanti ingin mengambil program studi (Prodi) Kedokteran di Perguruan Tinggi, maka siswa tersebut bisa mengambil pelajaran yang sesuai.

“Kalau ketika lukus siwa itu misal ingin kuliah Kedokteran, mestinya dia mengambil mata pelajaran peminatan seperti Biologi atau yang sejalan dengan itu,” kata dia.

Menurutnya, selain memberi kebebasan secara akademik kepada siswa untuk memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat. Penghapusan jurusan ini bisa menghapus anggapan diskriminatif bahwa siswa jurusan IPA lebih unggul, sedangkan jurusan lain berada di bawahnya.

Advertisement

“Namun sekali lagi pada prinsipnya, kami menerapkan Kurikulum Merdeka yang sekarang sudah berlaku secara nasional. Ketika sekolah menerapkan kurikulum merdeka pasti tidak ada lagi penjurusan IPA, IPS, atau Bahasa,” kata dia.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif