by Newswire - Espos.id News - Rabu, 29 Januari 2020 - 17:11 WIB
Pemilik usaha konveksi yang menerima order membuat seragam Keraton Agung Sejagat, Wahyu Agung Santoso, mengatakan, Fanni Aminadia datang ke tempatnya membawa desain tersebut. Tak tanggung-tanggung, Fanni Aminadia memesan 300 setel pakaian.
“Pas datang itu Fanni bawa gambar desain Brunei Darussalam,” terang Wahyu Agung Santoso saat ditemui di kediamannya, Dusun Sonosewu, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul, seperti dikabarkan Detik.com, Rabu (29/1/2020).
Lantaran desainnya mirip dengan baju Brunei Darussalam, maka Wahyu Agung Santoso memodifikasi seragam pesanan tersebut. Dia mengaku sama sekali tidak menaruh curiga kepada Fanni Aminadia.
Wahyu Agung Santoso mengira seragam itu dipakai untuk drumband atau kegiatan kebudayaan. Sebab, Fanni Aminadia memesan 297 setel seragam dan lima seragam khusus untuk raja, ratu, dan anak.
Seragam tersebut didesain dengan dominasi warna hitam dengan aksesori kuning dan merah. Fanni Aminadia bahkan membawa sendiri kain untuk membuat lima setel baju khusus yang disebut berharga lebih mahal ketimbang 297 lainnya.
“Untuk satu setel itu [297 seragam pengikut Keraton Agung Sejagat] Rp900.000 itu sudah meliputi topi, baju, celana, dan aksesori. Kalau yang lima itu harganya per setel Rp600.000 karena dia bawa bahan sendiri,” sambung Wahyu Agung Santoso.
Fanni Aminadia memberikan uang muka sebesar Rp1 juta untuk membuat seragam tersebut. Wahyu Agung Santoso bersama karyawannya mengerjakan seragam tersebut mulai November 2019 hingga 6 Januari 2020.