by Surya Dua Artha Simanjuntak - Espos.id News - Selasa, 25 Oktober 2022 - 22:12 WIB
Esposin, JAKARTA — Sejumlah lembaga survei menempatkan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto sebagai kandidat calon presiden (capres) yang akan bertarung dalam kontestasi Pilpres 2024.
Namun sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) disebut-sebut layak juga bersaing sebagai kandidat capres.
Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti menilai tokoh-tokoh berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) punya potensi besar menjadi bakal calon presiden atau wakil presiden dalam ajang Pilpres.
Aisah menjelaskan, NU punya basis massa yang besar. Apalagi, struktur organisasi NU tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Bukan Hanya Ganjar Pranowo, Loyalis Puan Juga Kena Sanksi DPP PDIP
“Sehingga memungkinkan potensi kemenangan calon dari tokoh berlatar belakang NU kuat,” ujar Aisah kepada Bisnis, Selasa (25/10/2022).
Setidaknya ada empat nama tokoh NU yang saat ini berpotensi maju dalam Pilpres 2024, yaitu Mahfud Md., Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, dan Khofifah Indar Parawansa.
Meski demikian, Aisah juga mencatat ada dua aspek yang mempengaruhi peluang majunya tokoh-tokoh tersebut dalam ajang Pilpres mendatang.
Baca Juga: Rudy Yakin Ganjar Dapat Rekomendasi Capres, Faktanya Malah Kena Sanksi
Pertama, terkait sikap NU di bawah pimpinan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
“Gus Yahya menyatakan bahwa NU tidak mau terlibat dalam Pemilu. Hal ini tentunya akan mempengaruhi beberapa peluang nama tokoh yang ada di dalam struktur organisasi NU untuk ikut dalam pencalonan,” jelasnya.
Kedua, terkait modal sosial dan politik masing-masing tokoh.
Baca Juga: Ganjar Kena Sanksi Soal Capres, Hasto: PDIP Bukan Ambisi Perorangan
Menurut Aisah, semakin dekat tokoh NU tersebut dengan partai politik (parpol), maka semakin besar peluangnya maju di Pilpres 2024.
Oleh sebab itu, untuk Gus Yahya, Aisah menilai peluangnya kecil akan maju di Pilpres 2024 sebab sebagai ketua PBNU, dia sendiri yang mencanangkan gagasan organisasi itu tak terlibat Pemilu.
Sedangkan untuk Khofifah dan Gus Ipul, ceritanya sedikit berbeda. Asih mengatakan keduanya memiliki kedekatan dan bahkan merupakan kader partai yang populer, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca Juga: Empat Kali Gagal Tes Anggota Polri, Pemuda Papua Jadi Polisi Gadungan
Meski begitu, baik Khofifah dan Gus Ipul juga masuk dalam struktur organisasi PBNU.
“Tentu [Khofifah dan Gus Ipul] punya peluang besar, namun keduanya ada di dalam struktur organisasi sehingga belum tentu akan menjadi calon jika mengingat garis organisasi yang tidak ingin terlibat kepentingan Pemilu,” ujar Aisah.
Terakhir, untuk Mahfud Md., Aisah mengakui popularitasnya sangat tinggi. Namun, dari pengalaman Pilpres 2019 dia melihat ada yang menjegal Menko Polhukam tersebut jadi cawapres Jokowi.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Semua Kader PDIP Harus Siap jadi Capres
Dengan demikian, dia menilai peluang Mahfud tak lebih besar dari pengalaman terdahulu. “Kecuali ia [Mahfud] bisa mengkristalkan dukungan partai dan publik lebih kuat,” ungkap Aisah.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Selain Anies dan Ganjar, Deretan Tokoh Ini Bisa Jadi Capres Alternatif"