news
Langganan

Rupiah Senin siang naik dekati Rp 8.450 per dolar AS - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id News  -  Senin, 1 Agustus 2011 - 15:06 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Jakarta (Esposin) - Sinyal kuat bahwa Kongres AS menyetujui kenaikan utang AS mendorong pelaku pasar membeli rupiah dalam jumlah yang besar sehingga posisinya menguat mendekati angka Rp 8.450 per dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 30 poin menjadi Rp 8.468 per dolar AS dari sebelumnya Rp 8.498.

Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, Senin mengatakan, kenaikan rupiah yang terlalu cepat kurang menguntungkan eksportir. "Jadi kenaikan rupiah itu kemungkinan tidak akan berlangsung lama." Menurut dia, posisi rupiah dinilai cukup stabil apabila berada pada posisi Rp8.500 per dolar, karena pada posisi tersebut baik eksportir maupun importir dapat melakukan usahanya dengan baik. "Kami memperkirakan pergerakan rupiah akan kembali pada posisi sebelumnya Rp8.500 per dolar AS," ucapnya.

Advertisement

Kenaikan rupiah itu, lanjut dia karena dipicu faktor eksternal yang positif yang didukung faktor makro ekonomi Indonesia yang terus membaik sehingga kenaikan rupiah cukup besar. Selain itu juga melemahnya dolar AS memberikan sentimen terhadap pasar uang khususnya rupiah, katanya. Ia mengatakan, kenaikan rupiah itu juga karena kekhawatiran atas gagal bayar yang akan terjadi di AS semakin hilang setelah adanya persetujuan antara kongres dan pemerintah mengenai kenaikan pagu utang AS. Pelaku semula khawatir karena belum adanya kepastian antara pemerintah dan kongres yang batas waktunya pada 2 Agustus 2011, ucapnya.

Sementara itu Direktur Retail Banking PT CIMB Niaga, Chaterina Hadiman mengatakan, rupiah saat ini memang menguat namun dibayangi oleh aksi ambil untung. Karena kenaikan rupiah dinilai sudah terlalu tinggi, maka kemungkinan akan dihambat agar tidak terus bergerak naik lagi, ucapnya.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Advertisement
Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif