by Juli Er Manalu Jibi Bisnis - Espos.id News - Kamis, 9 November 2017 - 17:30 WIB
Esposin, JAKARTA -- Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian menjelaskan terkait isu ribuan warga Papua yang disebut berada dalam pengawasan kelompok bersenjata.
Tito membenarkan adanya kelompok kriminal bersenjata di Papua, tepatnya di daerah yang dekat dengan Freeport. Di sana, baik penduduk asli maupun pendatang biasanya melakukan pendulangan emas.
Menurutnya, kelompok bersenjata yang berjumlah kurang lebih 20-25 orang ini telah muncul sejak lama. "Sebenarnya kelompok lama ya. Pada saat saya Kapolda Papua juga ada kelompok itu, tapi mereka bersama sama dengan pendulang di sana," katanya, Kamis (9/11/2017).
Menurut Tito, di bawah lokasi Freeport di Tembagapura terdapat Kali Kabur. Di kawasan tersebut, biasanya terdapat 8.000-10.000 orang yang melakukan aktivitas pendulangan liar dan kelompok bersenjata tersebut membaur dengan mereka.
Namun, kelompok bersenjata ini disebut beberapa kali melakukan tindak kekerasan terhadap para pendulang emas. Kegiatan pendulangan yang sudah berlangsung lama ditengarai memicu masalah sosial.
"Nah, kelompok ini, sekitar dua pekan terakhir mereka melakukan penyerangan kepada petugas polisi yang ada disitu. Anggota kami ada yang tertembak dan jadi korban. Oleh sebab itu, Pak Kapolda, Pak Pangdam, berkoordinasi untuk melakukan langkah-langkah penegakan hukum dengan cara-cara yang soft, negosiasi, juga dengan mengedepankan tokoh agama dan adat termasuk lanbgkah-langkah penegakan hukum," jelas Tito.
Medan yang sulit membuat pihak kepolisian harus berupaya keras dalam menangani kelompok ini. Belum lagi, mereka kerap menjadikan para penambang di lokasi sebagai tameng ketika akan ditindak oleh polisi.
Saat ini, menurut Tito, kepolisian telah mengamankan beberapa anggota kelompok bersenjata tersebut. Namun, dia tidak memberikan rincian jelas tentang jumlah anggota kelompok bersenjata yang tertangkap.