by Abu Nadzib - Espos.id News - Senin, 28 November 2022 - 17:46 WIB
Esposin, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono selangkah lagi bakal mencapai puncak kariernya sebagai tentara.
Jika disetujui DPR, Yudo Margono yang menjadi calon tunggal Presiden Jokowi, akan dilantik sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang pensiun pertengahan Desember 2022.
Siapakah Yudo Margono? Berdasarkan situs resmi TNI, Laksamana Yudo Margono adalah jenderal yang berasal dari Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Yudo Margono yang bergelar akademis S.E., M.M. dan C.S.F.A. lahir pada 26 November 1965.
Baca Juga: Yudo Margono Jadi Calon Tunggal, Begini Mekanisme Pemilihan Panglima TNI
Yudo merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan tahun 1988.
Yudo Margono dilahirkan dan dibesarkan di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. dari keluarga sederhana yang berprofesi sebagai petani.
Yudo kecil mengenyam pendidikan dasar di SDN 02 Garon dan menamatkan pendikan di SMA Negeri 1 Mejayan.
Bca Juga: Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Nasib Yudo Margono Tergantung DPR
Selepas SMA, Yudo mendaftar ke Akabri bersama teman-temannya dari Madiun. Namun dari 12 temannya hanya dirinya yang diterima di Akademi Angkatan Laut.
Sebelum diusulkan Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI, Yudo Margono menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut ke-27 sejak 20 Mei 2020.
Sebelumnya, dia adalah Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.
Baca Juga: Prabowo Puji KSAL Yudo Margono, Dinilai Layak jadi Panglima TNI
Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di KPK, harta Yudo Margono pada 31 Desember 2020 tercatat senilai Rp11,3 miliar.
Yudo memiliki sejumlah tanah dan bangunan total senilai Rp6,9 yang tersebar di Sidoarjo, Surabaya, Sorong, Bekasi, Bogor, Tangerang, dan Madiun.
Kursus Korbantem (1989)
Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990)
Kursus Pariksa (1992)
Dikspespa/Kom Angkatan 6 (1992/1993)
Baca Juga: Kandidat Panglima TNI dan Cerita Hubungan Tak Harmonis Andika-Dudung
Diklapa ll/Koum Angkatan 11 (1997/1998)
Seskoal A-40 (2003)
Sesko TNI A-38 (2011)
Lemhannas Rl PPRA A-52 (2014)
Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364
Palaksa KRI Fatahillah 361
Komandan KRI Pandrong 801
Komandan KRI Sutanto 877
Baca Juga: Dampingi Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI dan KSAD Hadir di DPR
Komandan KRI Ahmad Yani 351
Komandan Lanal Tual (2004—2008)
Komandan Lanal Sorong (2008—2010)
Komandan Satkat Koarmatim (2010—2011)
Komandan Satkor Koarmatim (2011—2012)
Komandan Kolat Koarmabar (2012—2014)
Baca Juga: Pengamat Militer: Disharmoni Panglima TNI dan KSAD Terkait Pilpres
Paban II/Opslat Sopsal (2014—2015)
Komandan Lantamal I Belawan (2015—2016)
Kepala Staf Koarmabar (2016—2017)
Pangkolinlamil[7][8][9] (2017—2018)
Pangkoarmabar (2018)
Baca Juga: Jenderal Dudung Akui Beda Pendapat dengan Panglima TNI tapi Bukan Tidak Akur
Pangkoarmada I (2018—2019)
Pangkogabwilhan I (2019—2020)
KSAL (2020—Sekarang)