by Annisa Sulistyo Rini Jibi Bisnis - Espos.id News - Selasa, 10 Juni 2014 - 07:29 WIB
Esposin, JAKARTA -- Kasus penculikan dan pembunuhan aktivis tidak hanya menjadi isu yang menyerang capres Prabowo Subianto. Kubu Capres Joko Widodo (Jokowi) pun ikut terkena isu tersebut. Hal ini tak lepas dari masuknya nama mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono, dalam tim sukses Jokowi-JK.
Nama Jokowi memang tak pernah tersangkut kasus pelanggaran HAM. Namun Hendropriyono yang kini menjadi anggota Dewan Pengarah Tim Sukses Jokowi-JK sering dikaitkan dengan kasus pembunuhan aktivis HAM dan mantan pengurus Kontras, Munir. Pada masa kampanye Pilpres 2014, namanya pun kembali mencuat.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi tidak mempermasalahkan masuknya Hendropriyono menjadi Dewan Pengarah Tim Sukses Jokowi-JK karena dirinya tidak bisa menyeleksi setiap orang yang masuk menjadi tim suksesnya. "Tidak ada masalah, masak setiap orang yang deket ke saya harus di-screening satu-satu? Enggak bisa dong seperti itu," ucap Jokowi di Media Centre Jokowi-JK, Menteng, Senin (9/6/2014).
Mantan Wali Kota Kota Solo tersebut menyatakan harus ada bukti dan kejelasan hukum dahulu untuk membuktikan bahwa Hendropriyono terlibat. "Itu kan urusan hukum, tapi semuanya harus jelas dahulu," pungkasnya.
Sebagai catatan, Munir Said Thalib tewas terbunuh pada 7 September 2004 dalam pesawat yang sedang terbang dari Jakarta menuju Amsterdam. Laporan Wikileaks, April 2007, yang dikutip The Sydney Morning Herald menyebutkan Diplomat Amerika percaya BIN menyiapkan banyak skenario pembunuhan untuk Munir.