by Peni Widarti Jibi Bisnis - Espos.id News - Jumat, 14 Februari 2014 - 19:40 WIB
“Nanti saya akan seminarkan semua kondisi binatang-binatang KBS dan menjelaskan program terutama penataan pengelolaan dan SDM kepada pihak-pihak terkait, termasuk saya akan undang duta besar untuk membantu kami memberi saran, harus apa dan bagaimana,” ujarnya di usai melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha, di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Jumat (14/2/2014).
Risma mengatakan Amerika Serikat justru sangat mendukung program pengelolaan KBS yang lebih baik. Pihak Amerika juga akan mengundang yayasan peduli satwa untuk membantu Pemerintah Kota Surabaya.
“Dari awal sayang ngomong kebun binatang ini tidak untuk cari keuntungan. Kebun binatang ini akan jadi sarana pendidikan. Nah, di San Diego itu ada tempat penelitian untuk spesies langka, mungkin kami bisa bekerjasama untuk mengembangbiakan kembali satwa langka di sini,” jelas mantan Kepala Badan Pembangunan dan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu.
Menurut Risma, setelah Pemkot resmi menerima LK, pihaknya juga ingin menambah satwa-satwa yang belum pernah ada di KBS. Untuk menambah satwa, katanya, juga diperlukan kerjasama dengan negara lain misalnya untuk pertukaran satwa atau membeli satwa.
“Saya ingin mereka [anak-anak] tahu lebih banyak jenis hewan, misalnya ayam ternyata jenis ayam itu banyak sekali, atau monyet juga jenisnya banyak sekali,” ujarnya.
Terkait satwa KBS yang terus berkurang karena mati berturut-turut, kata Risma, kondisi tersebut sudah diterima pihak Pemkot dari pengelola sebelumnya. “Yang kami terima sudah seperti itu. Kalau KBS over capacity, untuk itu saya ingin parkirannya dibuat untuk perluasan kandang, jadi bukan untuk pembangunan hotel,” ujarnya.
Selain menggandeng pihak asing, Risma juga ingin menerapkan sistem libur satwa yang dilakukan setiaphari Jumat. Hal tersebut dilakukan agar satwa tidak mengalami stress karena terlalu sering dikunjungi manusia, dan sebagai hari untuk membersihkan kandang-kandang.