by Lili Sunardi Jibi Bisnis - Espos.id News - Kamis, 22 Agustus 2013 - 04:44 WIB
Agus Budiyanto, Kepala Sub Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas, Rabu (21/8/2013), mengatakan Trafigura berhak menjual 400.000-500.000 barel gas bumi berupa cairan yang didapat dari gas alam yang merupakan bagian negara itu setelah menawar dengan harga US$2,3 di atas Indonesia Crude Price (ICP). Agus mengungkapkan perusahaan asal Belanda itu akan menjual kondensat secara bertahap September-Oktober 2013.
“Penetapan itu berdasarkan pada premium [harga penawaran di atas ICP] tertinggi yang ditawarkan, yaitu US$2,3 di atas ICP Kondensat Senipah,” katanya melalui siaran pers yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Jakarta.
Dalam proses tender, Trafigura berhasil menyisihkan 6 perusahaan trading lain yang ikut mengajukan penawaran. Tiga perusahaan di antaranya dianggap tidak memenuhi syarat, karena menawar di bawah harga ICP dan tidak dapat mengangkut seluruh kondensat yang ditawarkan.
Proses tender itu sendiri dilakukan SKK Migas jika ada minyak mentah atau kondensat yang tidak dapat diserap PT Pertamina (Persero). Biasanya, kelebihan minyak mentah dan kondensat itu disebabkan adanya perbaikan fasilitas pengolahan atau karakteristik minyak bumi dan kondensat yang berbeda dengan spesifikasi kilang milik perseroan.
Untuk dapat mengikuti proses tender itu, perusahaan trading harus terdaftar di SKK Migas. Saat ini ada 35 perusahaan trading yang terdaftar, termasuk Kernel Oil yang salah seorang petingginya ikut diamankan bersama mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gara-gara kasus suap.