news
Langganan

PERAMPOKAN BANTUL : Pelaku Lubangi Dinding & Rusak CCTV - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Arief Junianto Jibi Harian Jogja  - Espos.id News  -  Selasa, 1 Desember 2015 - 08:20 WIB

ESPOS.ID - Bendera PPP berlambang kabah berkibar di antara bendera partai pendukung pasangan calon Pilkada Suharsono-Abdul Halim Muslih di acara kampanye terbuka Minggu (29/11/2015) di lapangan Ringinharjo, Bantul. PPP secara resmi merupakan partai pendukung paslon Sri Suryawidati-Misbakhul Munir. (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Perampokan Bantul terjadi pekan lalu.

Harianregional.com, BANTUL-Toko modern berjejaring Alfamart yang ada di kawasan Jl. Wates KM 15, Dusun Tonalan, Desa Argosari dibobol kawanan pencuri, Minggu (30/11/2015) malam. Pelaku tidak hanya melubangi dinding toko tetapi juga merusak Closed Camera Television (CCTV)

Advertisement

Kapolsek Sedayu Kompol M. Nawawi kejadian itu berawal ketika karyawan toko modern berjejaring tersebut mulai hendak membuka toko, Senin (30/11/2015) pagi. Sontak mereka terkejut saat melihat dinding di bagian toko belubang dengan diameter lebih dari 30 sentimeter.

Merasa ada yang tak beres, karyawan pun segera memeriksa seisi toko. Alhasil, mereka pun mendapati pintu gudang serta pintu brankas yang biasa dipakai untuk menyimpan uang setoran toko pun rusak.

“Saat dilihat, uang sebanyak Rp30 juta hilang dan beberapa barang dagangan senilai Rp7 juta,” kata Nawawi kepada wartawan, Senin (30/11/2015).

Advertisement

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), selain lubang di dinding toko bagian belakang, pihaknya juga mendapati kamera CCTV toko rusak. Itulah sebabnya, ia menduga pembobolan toko itu dilakukan oleh lebih dari seorang.

“Saya rasa mereka juga bukan pencuri amatir. Buktinya, mereka merusak CCTV juga,” imbuhnya.

Saat melaporkan kejadian itu ke pihak Polsek Sedayu, Maya Ariningsih, salah satu karyawan toko tersebut mengaku terkejut dengan pembobolan tersebut. Pasalnya, toko itu sendiri diakuinya belum lama buka.

Advertisement

Diakuinya pula, uang setoran sebesar Rp30 juta itu memang tak biasa disimpannya di brankas. Biasanya, uang setoran tersebut langsung diberikannya kepada pihak pengelola. “Ini uang setoran selama tiga hari,” katanya.

Terpisah, Firly Firlandy, Regional Corporate Commucination Manager Alfamart membenarkan adanya laporan kejadian tersebut. Pihaknya kini sudah menyerahkan penanganan selanjutnya kepada pihak kepolisian.

“Biarkan mereka yang menangani kasus ini sekaligus melakukan penghitungan kerugiannya,” katanya.

Meski berada di tepi jalan nasional, ia tak menampik kawasan tersebut memang masih lengang. Itulah sebabnya, toko tersebut tidak dibuka 24 jam. Ia mengklaim, sebelum mendirikan toko, pihaknya selalu berkomunikasi dengan masyarakat setempat.

“Entahlah, ini kok bisa kebobolan. Kami belum mendapatkan laporan rigidnya dari toko,” sergahnya.

Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif