by Redaksi - Espos.id News - Selasa, 30 November 2010 - 16:40 WIB
Salatiga (Espos)--Upaya pengentasan kemiskinan di Kota Salatiga yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat selama ini dianggap belum optimal dan butuh banyak perbaikan. Belum adanya program pengentasan kemiskinan yang terintegrasi antarsatuan kerja perangkat daerah menjadi salah satu kendala pokok selain buruknya pendataan rumah tangga miskin.
"Kegiatan di masing-masing intansi untuk penanganan masalah kemiskinan ini sifatnya masih parsial," ungkap Wakil Walikota Salatiga, Diah Sunarsasi, yang ditemui seusai mengikuti acara sosialisasi BPS di Hotel Laras Asri Salatiga, Selasa (30/11).
Wawali menilai perlu evaluasi menyeluruh agar pengentasan kemiskinan di kota yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 172.484 jiwa ini bisa efektif. Pembenahan konsep dan cara penanganan serta pendataan warga miskin mutlak dilakukan.
Upaya pengentasan kemiskinan akan tepat sasaran jika ditunjang dengan data yang akurat. Di sinilah peran lurah sangat besar. "Meski kita menggunakan data dari BPS dan Bappeda perlu ada pengecekan di lapangan. Ini menjadi tugas para lurah. Karena seringkali data yang disajikan BPS dan Bappeda ternyata tidak sesuai dengan yang di lapangan," sambung dia.
Menurut data tahun 2009 angka kemiskinan menurun 1,27 persen atau 4.442 RTM dari total jumlah RTM. Tahun 2010 ini ditarget menurun 2 persen. Wawali mengaku belum bisa memaparkan pencapaian sementara pengentasan kemiskinan tahun ini lantaran belum dilakukan penghitungan kembali.
Data yang akurat, imbuh dia, juga diperlukan sebagai dasar mendiagnosa penyebab kemiskinan yang terjadi berikut solusinya. "Penyusunan APBD belum sepenuhnya berorientasi pada pengentasan kemiskinan," pungkas Wawali.
kha