news
Langganan

PENGAMANAN RUTAN : Antisipasi Kerusuhan, Rutan Solo Dijaga Polisi

by Rudi Hartono Jibi Solopos  - Espos.id News  -  Senin, 26 Agustus 2013 - 16:18 WIB

ESPOS.ID - ilustrasi (JIBI/dok)

Esposin, SOLO—Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Solo dikawal personel Polresta Solo sejak sepekan terakhir. Peningkatan pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi kerusuhan seperti yang terjadi di LP Kelas I Tanjung Gusta, Medan dan LP Kelas II A Labuhan Ruku.

Pantauan espos.id di Rutan Solo, Senin (26/8/2013), dua personel dari Satsabhara Polresta Solo tampak berjaga di pintu masuk rutan. Mereka dibekali senjata api laras panjang. Sesekali mereka berjalan di sekitar halaman rutan sembari mengawasi wilayah sekitar. Pengamanan ekstra juga tampak di ruang penjagaan. Dua personel berpakaian dinas tampak duduk di ruang tersebut sambil mengawasi setiap orang yang masuk dan keluar rutan. Terlihat pula seorang polisi bersiaga di pintu masuk rutan sisi dalam. Informasi yang dihimpun Esposin, personel polisi berpakaian sipil juga diterjunkan untuk mengawasi kondisi di luar rutan.

Advertisement

Kepala Satuan Pengamanan Rutan Kelas I Solo, Beni Hidayat, saat ditemui Espos mengemukakan, pihaknya meningkatkan pengamanan untuk meminimalisasi kerawanan agar tidak terjadi kerusuhan. Kerusuhan yang dimaksud Beni seperti peristiwa yang terjadi di LP Tanjung Gusta, Kamis (11/7) dan LP Labuhan, Minggu (18/8) lalu. Kejadian itu dikatakan Beni mendapat perhatian khusus bagi pihaknya. Atas dasar itu otoritas rutan memutuskan untuk meningkatkan pengamanan.

“Setelah adanya peristiwa-peristiwa itu kami langsung meminta bantuan Polresta. Dan syukur otoritas Polresta segera menerjunkan delapan personel ke rutan yang hingga saat ini masih siaga,” papar Beni mewakili Karutan, Sudjonggo.

Ia menegaskan, pengamanan tidak hanya dalam waktu singkat, melainkan bakal dilaksanakan secara berkelanjutan. Pasalnya, kondisi keamanan tidak dapat diprediksi. Terlebih, personel pengamanan internal rutan, polisi khusus lembaga pemasyarakatan (polsuspas), yang hanya berjumlah 60 orang dinilai kurang dapat mengkaver pengamanan secara menyeluruh. Oleh karena itu, Beni memandang perlu membuat memorandum of understanding (MoU) antara pihak rutan dengan Polresta. MoU tersebut telah disepakati dan ditandatangani di Polresta, Senin.

Advertisement

Kapolresta Solo, Kombes Pol. Asjima’in, kepada wartawan seusai menandatangani MoU menyampaikan, perintah untuk mengamankan rutan tergantung kondisi yang berkembang. Jika tingkat kerawanan meningkat, katanya, personel pengamanan akan diterjunkan dengan jumlah sesuai kebutuhan. Jika kondisi kondusif, pengamanan diterapkan dengan sistem patroli sambang. “Saat ini kondisi rutan kondusif. Harapannya ya tetap kondusif dan terkendali,” ulas Asjima’in.

Advertisement
Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif