Seperti diberitakan Esposin, setelah mengalami kekalahan telak dalam pemilihan pimpinan DPR, partai-partai politik pendukung calon presiden dan calon wakil presiden terpilih dalam Pilpres 2014 Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat menggelar rapat konsolidasi, Minggu (5/10/2014). Mereka bersepakat mendorong wakil DPD merebut kursi ketua MPR.
Di sisi berseberangan, Wakil Ketua DPR asal Partai Gerindra Fadli Zon mengakui Koalisi Merah Putih telah merumuskan susunan pimpinan MPR periode 2014-2019. Rumusan itu terkait dengan pemilihan pimpinan DPR, Rabu (1/10/2014) hingga Kamis (2/10/2014) dini hari lalu. "Dalam rancangan kawan-kawan di Koalisi Merah Putih memang demikian [Ketua MPR dari Partai Demokrat]," aku Fadli Zon di sela-sela acara potong hewan kurban di Gedung Parlemen, Jakarta, Minggu.
Namun Fadli Zon mengatakan sejauh ini belum ada nama kader Demokrat di Parlemen yang telah diusulkan menjadi Ketua MPR periode 2014-2019. Yang jelas, menurut dia, KMP akan berbagi peran layaknya kala menyusun struktur pimpinan DPR. Namun sumber Esposin di lingkaran dalam Partai Demokrat menyebut Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan yang dilot untuk mengisi jabatan itu, dan bukan nama Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf yang beberapa waktu lalu disebut-sebut lebih kerap disebut namanya di Koalisi Merah Putih.
Sedangkan untuk wakil ketua MPR, Fadli Zon menyebut bakal melibatkan kader dari beberapa partai politik. Dia juga menyatakan bahwa di dalam pimpinan MPR harus terdapat unsur DPD. "Nanti kita lihat besok, bagaimana rapat konsultasi dan bagaimana hasilnya," seru dia.
Pemilihan pimpinan MPR akan dilakukan Senin (6/10). Tidak sedikit yang meyakini bahwa susunan pimpinan MPR bakal diisi oleh barisan partai politik Koalisi Merah Putih yang terdiri atas Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP, termasuk Demokrat selaku partai yang memposisikan diri sebagai penyeimbang.