by Redaksi - Espos.id News - Senin, 1 Februari 2010 - 21:33 WIB
Jakarta--Motivasi pihak Gerindra mendesak pemakzulan segera terhadap Presiden SBY patut diragukan. Nampaknya hanya sekedar mencari perhatian agar tampil di media massa dengan menunggangi wacana yang sedang berkembang.
"Sebagai pendatang baru dan belum besar, dia ingin tampak beda dengan mencuri headline media massa," komentar anggota FPD, Ramadhan Pohan, Senin (1/2).
Pohan yakin bahwa sebenarnya fraksi Gerindra tahu benar Presiden SBY tidak melakukan pelanggaran konsitusi sebagaimana UUD '45 syaratkan untuk suatu pemakzulan.
Bila memang Gerindra punya bukti pelanggaran konstitusi, nyatanya tidak pernah bisa dipaparkannya secara terbuka kepada masyarakat paparkan data dan fakta tersebut.
"Lho wong PDIP yang besar saja mikir panjang sebelum menyimpulkan pemakzulan, eh ini Gerindra tiba-tiba ribut sendirian," sambung dia memberikan contoh langkah hati-hati PDIP yang juga partai oposisi.
Pohan menduga Gerindra melontarkan pernyataan keras itu hanya untuk membakar emosi masyarakat. Tapi sayang sekali Gerindra lupa bila sekarang cerdas dalam memahami berbagai manuver politik yang sedang berlangsung dan sudah pasti tidak bisa didikte untuk mengikuti ajakan yang tendensinya mencari keuntungan bagi kepentingan politik pihak tertentu.
"Karena kiprah kepartaian Gerindra masih merayap, dia ambil jalan pintas saja. Jelas ini provokosi, tapi rakyat pasti cuekin," sambung Pohan.
dtc/fid