by Redaksi - Espos.id News - Kamis, 23 Juli 2009 - 18:20 WIB
ESPOS.ID - More than just publish.
Solo (Espos)--Pasar perumahan tingkat menengah ke bawah hingga akhir tahun 2009 ini diprediksi mulai bergairah. Hal itu menyusul diturunkannya tingkat BI rate oleh Bank Indonesia (BI) belum lama ini.
Hal tersebut diakui Ketua Real Estate Indonesia (REI) Kota Solo, Yulianto W Kusumo ketika ditemui wartawan di sela-sela acara Developer Gathering BRI Syariah Kantor Cabang Solo yang diadakan di Restoran Diamond Solo, Kamis (23/7).
"Pascapenurunan BI rate beberapa waktu lalu, sudah ada beberapa bank yang menurunkan tingkat bunga kredit perumahan rakyatnya (KPR). Bahkan kalau rata-rata bank mensyaratkan uang muka atau down payment (DP) sebesar 20 persen, saat ini sudah ada sejumlah bank yang menawarkan KPR dengan DP 10 persen saja sudah disetujui," ungkap Yulianto.
Disebutkan Yulianto, bila suku bunga KPR bank sebelumnya rata-rata berada di kisaran 12,55%, setelah BI rate diturunkan, suku bunga KPR beberapa bank ikut turun dengan kisaran bunga antara 11,5% hingga 12,9%.
Menurut Yulianto indikasi pergerakan pasar, khususnya untuk pasar perumahan tingkat menengah ke bawah tersebut antara lain terlihat dari banyaknya konsumen yang datang ke sejumlah pengembang dan disusul dengan proses transaksi perumahan. Meski belum terlalu signifikan, Yulianto menilai hal tersebut merupakan salah satu tanda pasar mulai agresif.
"Beberapa bulan lalu kondisi pasar memang cukup stagnan. Namun setelah BI rate berangsur-angsur turun dan ada beberapa bank yang mulai menurunkan tingkat bunga KPR-nya, respons pasar pun mulai terlihat. Saat ini pergerakan penjualannya sudah mulai merata untuk semua segmen pasar perumahan. Mudah-mudahan hingga akhir tahun 2009 nanti kondisi akan semakin baik dan ada peningkatan," urai Yulianto. sry