by Dhima Wahyu Sejati - Espos.id News - Selasa, 23 Mei 2023 - 19:25 WIB
Esposin, SOLO—SD Santa Laurensia, Alam Sutera, Tangerang Selatan kembali berkunjung ke Griya Solopos, Selasa (23/5/2023). Ini merupakan kunjungan kedua.
Puluhan siswa itu sejenak diberikan arahan di lantai satu. Lalu langsung menuju studio Radio Solopos FM yang ada di lantai III Griya Solopos. Mereka aktif berdiskusi dengan penyiar Radio Solopos FM.
Suasana diskusi di studio berlangsung santai. Terlihat para siswa sangat aktif bertanya. Pertanyaan berupa teknis penyiaran hingga berapa pendapatan menjadi penyiar. Mereka tampak menanti penyiar on air.
Setelah berkumpul di Studio Radio Solopos FM, mereka menuju ruang redaksi untuk melihat bagaimana berita dikurasi oleh para Content Manager (CM) Esposin dan koran Solopos. Selain itu, mereka juga melihat proses penyuntingan video.
Setelah berkumpul di Studio Radio Solopos FM, mereka menuju ruang redaksi untuk melihat bagaimana berita dikurasi oleh para Content Manager (CM) Esposin dan koran Solopos. Selain itu, mereka juga melihat proses penyuntingan video.
Lalu mereka diajak menuju lantai I Griya Solopos untuk mendapatkan materi mengenai profil SMG dan cara membuat berita. Materi disampaikan oleh Strategic Content Manager SMG, Damar Sri Prakoso.
Penanggung Jawab Educational Adventure Trip SD Santa Laurensia, Maria Luisa Retna, mengatakan para siswa itu sudah di Solo sejak Senin (22/5/2023).
Lalu di hari kedua para siswa mengunjungi Rumah Atsiri, Tawangmangu, Karanganyar. Lalu mengunjungi Griya Solopos. "Setelah ini pabrik Intrafood [Sukoharjo]," kata dia.
Lalu untuk hari ketiga, mereka melanjutkan perjalanan ke Museum Sangiran, Sragen; Museum Danar Hadi, Solo; dan Naik Kereta Uap Jaladara naik dari Purwosari.
Sedangkan hari keempat, para siswa diajak mengunjungi Gua Maria Mojosongo, Solo dan Pura Mangkunegaran Solo. "Di sana kita mengikuti workshop tari jawa, aksara jawa, dan karawitan," kata dia.
Dia sengaja mengajak siswanya ke Solopos untuk memperkenalkan pada koran cetak. Menurut dia, anak sekarang sudah jarang melihat media cetak. "Terlebih di kunjungan yang pertama anak-anak sangat antusias ke Radio Solopos FM," kata dia.