news
Langganan

Mahasiswa UGM Yogyakarta Ditemukan Tewas di Indekos, Kepalanya Terbungkus Plastik

by Newswire  - Espos.id News  -  Jumat, 12 Februari 2021 - 16:39 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi jenazah (Solopos/Whisnupaksa)

Esposin, YOGYAKARTA - Seorang mahasiswa Universitas Gajah Mada atau UGM Yogyakarta ditemukan tewas di Indekos, Jalan Cokrodipuran, Kalurahan Ngupasan, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta, dengan kepala terbungkus plastik, Kamis (11/2/2021).

Dikutip dari detik.com, pemuda itu diketahui bernama Stanley Heryanto, 21. Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Ariani membenarkan Stanley yang ditemukan tewas di indekosnya merupakan mahasiswa aktif di UGM.

Advertisement

Baca Juga: Terkurung Di Keraton Solo, Gusti Moeng dan GKR Timoer Hanya Makan Daun Singkong dan Pepaya

Dia menjelaskan bahwa Stanley mahasiswa Fakultas MIPA UGM Jurusan Ilmu Komputer. "Iya benar almarhum adalah mahasiswa FMIPA UGM jurusan Ilmu Komputer," katanya, Jumat (12/2/2021).

Terkait kejadian tersebut, Iva yang mewakili UGM menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. "Kami dari universitas (UGM) menyatakan turut berbelasungkawa atas kejadian ini, semoga keluarga dikuatkan dan diberikan ketabahan," lanjutnya.

Advertisement

Stanley merupakan pemuda asal Kalideres, Jakarta Barat. Saat ditemukan polisi, terdapat tabung oksigen dan kepala mayat terbungkus plastik.

Baca Juga: Lakukan Aksi Penanaman Pohon di Area Pabrik, Semen Gresik Komitmen Terapkan Prinsip Industri Hijau

Menurut keterangan penjaga indekos, ternyata Stanley selama 5 hari tidak keluar kamar. Tak hanya itu, sekitar 7 hari yang lalu salah satu saudara korban yang mengaku dari Jakarta menjenguk.

Advertisement

Polisi menyebut Stanley meninggal dunia karena sakit. Selain itu belum ditemukan tanda kekerasan. "Infonya korban MD (meninggal dunia) karena sakit," kata Kasubag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul, Jumat (12/2/2021).

Terkait kepala jenazah yang tertutup kantong plastik, dia mengaku masih didalami. Selain itu, Timbul belum bisa mengungkapkan apakah almarhum korban kekerasan. "Belum ditemukan tanda kekerasan," terang Timbul singkat.

Baca Juga: Nekat Gelar Hajatan 3 Hari, Warga Karanganyar akan Berurusan dengan Satpol PP dan Polisi

Advertisement
Ahmad Baihaqi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif