by Abu Nadzib - Espos.id News - Rabu, 15 Juni 2022 - 21:09 WIB
Esposin, JAKARTA — Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik keras reshuffle yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (15/6/2022).
Rocky Gerung mengatakan reshuffle itu antiklimaks dan menyebutnya dengan istilah permen untuk emak-emak.
"Ini reshuffle cicilan, seperti permen untuk emak-emak. Pak Jokowi mengatakan ini bentuk konsolidasi. Konsolidasi dari apa? Ya Konsolidasi dari lawannya nanti, baik itu Anies Baswedan atau Prabowo," ujar Rocky Gerung seperti dikutip Esposin dari kanal Youtube Rocky Gerung Official, Rabu (15/6/2022) malam.
Rocky mengatakan, sebenarnya apa yang dilakukan Presiden Jokowi bukan reshuffle namun hanya reposisi. Ia juga menyoroti posisi Luhut yang begitu kokoh di kabinet meskipun kerap dikritik oleh politikus PDIP.
"Kader PDIP meraung-raung tapi Luhut masih tetap di situ, itu berarti balancingnya juga jago juga Pak Jokowi," katanya.
Baca Juga: Kader Jadi Wakil Menteri, PSI: Terima Kasih Pak Jokowi
Masuknya Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) ke kabinet, menurut Rocky, sebagai langkah Jokowi terkait dengan Pilpres 2024.
Alasannya, karena PAN berpotensi mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 sehingga sejak awal dirangkul oleh Jokowi.
"Menteri Perdagangan diganti Zulhas dari PAN. PAN ini punya potensi mendukung Anies Baswedan yang diasuh oleh Jusuf Kalla. Nah ini dirangkul lebih dulu, Jokowi pasang filter habis-habisan agar calonnya nanti tidak kalah dari Anies," ujar Rocky.
Baca Juga: Zulhas Bergabung, 4 Menteri Jokowi Rangkap Ketum Parpol
Diberitakan sebelumnya, kekuatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pemerintahan kian kuat setelah masuknya Zulkifli Hasan (Zulhas) ke kabinetnya, Rabu (15/6/2022).
Zulhas adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Dengan masuknya Zulhas ke kabinet Jokowi, saat ini sudah ada empat ketua umum parpol berstatus menteri.
Meski di periode pertama pemerintahannya Jokowi tidak suka ada menteri yang rangkap jabatan, di periode kedua berkebalikan.
Jokowi beralasan yang penting menteri yang rangkap jabatan tersebut bisa bekerja dengan baik untuk rakyat.
Baca Juga: Jokowi Ubah Aturan, Karpet Merah Untuk Rektor UI Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN
“Yang paling penting bisa membagi waktu,” katanya di Istana Merdeka, Rabu (23/11/2019) silam.
Berikut ini daftar ketua umum parpol yang menjabat sebagai menteri di kabinet Jokowi:
Dia ditunjuk menjadi Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin pada perombakan kabinet pada 2016.
Kemudian, Airlangga didapuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada periode kedua pemerintahan Jokowi.
Sebelumnya, Prabowo menjadi pesaing Jokowi pada Pilpres 2014.
Baca Juga: Kinerja Kabinet Jokowi Kian Terpuruk karena Menteri Sibuk Kampanye
Mantan Danjen Kopasus itu ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan periode jabatan 2019-2024.
Latar belakang militer menjadi alasan Jokowi memberikan mandat kepada Prabowo selain karena pertimbangan merangkul lawan dalam satu koalisi.
Suharso sebelumnya sempat menjadi Menteri Perumahan Rakyat pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono periode kedua.
Dia ditunjuk menjadi Menteri pada 2009. Namun, belum tuntas lima tahun, tepatnya pada 2011, mengundurkan diri karena alasan pribadi dan melanjutkan bisnisnya di bidang manufaktur dan kimia.
Suharso mendapatkan ‘pulung’ menggantikan Romahurmuziy, menjadi Ketua Umum PPP, setelah Romahurmuziy ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.
Kemudian Suharso terpilih menjadi menteri pada pemerintahan Jokowi.
Zulkifli sempat menjadi Menteri Kehutanan pada era pemerintahan SBY periode 2009-2014.
Kemudian, sejak 2015 menjabat sebagai Ketua Umum PAN. Dia sempat berseteru dengan pendiri PAN Amien Rais.
Amien akhirnya memilih mendirikan partai sendiri, Partai Umat. Zulkifli pernah menjabat sebagai Ketua MPR periode 2014-2019 dan Wakil Ketua MPR periode 2019-2024.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Ketua Parpol 'Jejali' Kabinet Jokowi, Apa Kabar Rangkap Jabatan?"